Selasa 22 Dec 2015 11:30 WIB

Mendagri Ingin Kaum Ibu Ikut Bangun Bangsa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indah Wulandari
Para ibu dengan pakaian kebaya melakukan senam bersama di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/12).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Para ibu dengan pakaian kebaya melakukan senam bersama di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap momen peringatan Hari Ibu melecut semangat kaum ibu untuk mengambil bagian dalam membangun bangsa dan negara.

"Wanita sekarang adalah wanita yang harus punya andil dalam membangun bangsa dan negara," kata Tjahjo melalui pesan tertulisnya, Selasa (22/12).

Menurutnya, para kaum perempuan tidak cukup jika hanya melahirkan anak-anak yang berguna untuk keluarga, sesama dan negara. Tetapi juga juga harus bisa menjadi tulang rusuk pembangunan di Indonesia.

Pasalnya, kaum perempuan berperan sangat penting dalam pembangunan bangsa.

"Hal itu untuk mencapai Indonesia yang berdaulat dibidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam berkebudayaan," ujar kata mantan anggota DPR tersebut.

Dalam sejarahnya, peringatan hari ibu muncul pasca keluarnya dekrit Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu secara nasional hingga saat ini.

Awalnya, peringatan Hari Ibu ditujukan untuk mengenang jasa para pahlawan wanita atau para srikandi besar yang ikut berjuang dan memiliki andil besar dalam upaya melepaskan Indonesia dari para penjajah.

Selain itu, pada rentang tanggal 22-25 Desember 1928 silam juga para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera bertempat di Yogyakarta, berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I. Kongres tersebut dianggap sebagai tonggak berdirinya organisasi para pejuang wanita yang pertama Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement