REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 20 Aremania suporter Arema Cronus menggelar aksi solidaritas dengan penggalangan dana untuk keluarga Eko Prasetiyo (28). Eko adalah warga Jalan Beringan, Desa Sebalo Pujon Kabupaten Malang, yang tewas usai dikeroyok oleh suporter Surabaya United di Pom Bensin Jalan Raya Mantingan, Sragen, Jawa Tengah.
Aksi solidaritas ini digelar di Jalan MT Haryono, Dinoyo, Kota Malang.
"Ini aksi solidaritas untuk Sam Eko sebagai sesama suporter satu jiwa, kita harus memberi bantuan yang nanti akan kita serahkan ke keluarga," ujar Tanto, kordinator aksi galang dana ini, Senin (21/12).
Tanto mengatakan ingin mengajak Aremania dan masyarakat Malang Raya untuk turut memberi bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. Aksi ini juga sebagai bukti jika Aremania cinta damai dan lebih mengedepankan kreativitas daripada aksi anarkisme.
Selain melakukan aksi galang dana kepada para pengguna jalan, Aremania suporter Arema Cronus juga membawa bendera, perlengkapan bas drum dengan menyanyikan yel-yel yang biasa mereka nyanyikan di stadion kala mendukung Arema Cronus.
"Kita ini suporter jangan anarkis, suporter juga bisa melakukan aksi sosial. Kita harus meninggalkan budaya anarkis suporter itu 'bondo duit' bukan 'bondo nekat'. Sesama suporter mari kita mengedepankan kreativitas," tegasnya.
Eko Prasetiyo (28) warga Jl Beringan, Desa Sebalo Pujon Kabupaten Malang, tewas usai dikeroyok oleh Bonek suporter Surabaya United sesaat setelah menunaikan salat subuh. Ia dalam perjalanan menuju Stadion Manguwoharjo Sleman, untuk menyaksikan laga krusial antara Arema Cronus melawan Surabaya United.