REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa yang terjadi di Tarakan, Kalimantan Timur, Senin pukul 02.47 WITA berkekuatan 6,1 SR, dengan pusat gempa tersebut berada di 29 kilometer (KM) timur laut Tarakan, demikian menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
Gempa tersebut terasa di Tarakan yang mengakibatkan kepanikan warga di pinggir pantai karena khawatir akan ada tsunami, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan resmi, Senin (21/12).
Ia mengatakan adanya gempa tersebut warga kota ini berduyun-duyun untuk menyelamatkan diri ke Gunung Slumit Jalan. KH Agus Salim, berkumpul di halaman masjid dan ke tempat-tempat lainnya yang dianggap aman.
Sutopo mengatakan berdasarkan data sementara kerugian yang diderita warga akibat gempa tersebut ada tujuh unit rumah di RT 18 Kelurahan Selumit Pantai ,Kecamatan Tarakan Tengah rusak yaitu milik Baharuddin dan Syahrudin.
"Rumah milik Baharuddin tiang rumahnya terancam rata dengan tanah dan rumah Syahrudin rumahnya roboh," kata Sutopo sambil menerangkan kejadian ini tidak ada korban jiwa yang meninggal.
Ia mengatakan untuk di RT 05 Kelurahan Juata Kerikil terdapat empat rumah yang rusak dan mengalami longsor bagian dapur yaitu milik Agus, Sukidi, Supriyadi dan Nurdin, dan di RT 01 Kelurahan Juata Laut satu rumah yang sementara sedang dibangun milik Mujiran rusak ambruk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
