Senin 21 Dec 2015 01:02 WIB

Jawa Timur dan NTT Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Nur Aini
Gubernur Jatim Soekarwo.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gubernur Jatim Soekarwo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang.

Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani dua gubernur di Kupang, Sabtu (19/12) malam. Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan, penguatan kerja sama antardaerah merupakan langkah membendung liberalisasi perdagangan ekonomi global. Melalui kerja sama antaradaerah, menurut Soekarwo, bangsa Indonesia saling melengkapi untuk maju bersama-sama.

Seokarwo menyampaikan, NTT merupakan mitra strategis Jawa Timur. NTT selama ini menjadi terminal penghubung perdagangan Jawa Timur dengan Maluku, Papua, Timor Leste, serta Darwin-Australia.

“Transaksi perdagangan dari Jatim melalui Provinsi NTT kini mencapai nilai Rp 40,38 triliun. Angka itu melonjak signifikan dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp 400 miliar,” ujar Soekarwo melalui siaran pers tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/12).

Lima bidang utama yang masuk dalam nota kesepahaman adalah pertanian dan perkebunan, energi dan sumber daya mineral, peternakan dan kesehatan hewan, perikanan dan kelautan, serta tenaga kerja dan transmigrasi.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya berharap kerja sama yang terjalin antara NTT dan Jawa Timur akan semakin berdampak postif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kedua daerah.  “Potensi kami berbeda  dan beragam, maka itu akan sangat membantu pembangunan masyarakat dan akan berdampak juga pada negeri yang sedang menghadapi kemelut ini. Saya berharap, kerja sama yang sangat besar ini bisa berdampak pada rakyat kecil di mana tidak hanya meningkatkan perekonomian saja, tetapi juga pendapatan masyarakat juga,” ujar dia.

Frans juga berharap, kerja sama yang terjalin antara Jawa Timur dan NTT tidak berhenti hanya lima bidang yang sudah disepakati.

“Apalagi kita sedang menghadapi MEA, bahkan sudah mulai. Oleh karena itu, kita harus siap betul dan harus berusaha dengan keras. Dan saya berharap, kerja sama ini bisa dilanjutkan ke depan untuk bidang-bidang yang lain. Salah satunya potensi di NTT yang saat ini sedang berkembang yaitu rumput laut,” kata dia.

Selain dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara kedua pimpinan pemerintahan masing-masing daerah, lima pimpinan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) dari kedua daerah sebagai lembaga pelaksana juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement