REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Pertahanan Yono Reksoprodjo menjelaskan, perang proxy yang menggunakan teknologi internet menjadi senjata perang dalam masa modern.
"Jaringan internet sebuah jaringan yang dibuat oleh Kementrian Pertahanan Amerika Serikat," ujar Yono dalam diskusi 'Menangkis Ancaman Proxy War' di Jakarta, Ahad (20/12).
Dalam perang dingin, Amerika Serikat menciptakan internet sebagai strategi perang untuk melawan Uni Soviet. Hanya saja semenjak itu internet terus berkembang ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan internet kini dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
Yono menyatakan, semakin sering internet digunakan dalam berkomunikasi, maka perang modern sedang berlangaung tanpa diketahui. Perang informasi menjadi perang asimetri yang berada di depan mata untuk dihadapi masyarakat.
"Mereka tenang-tenang saja, ngga kerasa. Padahal kita sedang tembak-tembakan dalam intenet," kata pengajar Universitas Pertahanan Indonesia.
Untuk menghindari Indonesia menjadi korban proxy dalam perang modern di internet, Yono menekankan, peran jurnalistik menjadi penting. Bukan lagi bentuk pertahanan dari aparat kemananan.