REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gunung Papandayan di Kabupaten Garut masih berada di level dua atau status waspada. Sampai saat ini tidak ada peningkatan aktivitas gunung api Papandayan. Pengunjung masih bisa berwisata ke sana tapi tidak boleh terlalu dekat dengan area kawah.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Papandayan Kabupaten Garut, Krisno mengatakan, selama tujuh tahun terakhir status Gunung Papandayan ada di level dua atau dalam status waspada. Statusnya belum turun kembali ke level satu menjadi normal. Di 2013, sempat terjadi peningkatan aktivitas gunung api dari level dua waspada ke level tiga menjadi siaga. Tapi, hal itu tidak berlangsung lama dan statusnya kembali lagi ke level dua menjadi waspada.

"Saat ini statusnya waspada tapi wisatawan masih bisa berkunjung juga berkemah namun tidak boleh dekat-dekat ke area kawah," kata Krisno kepada Republika.co.id, Ahad (20/12).

Krisno menjelaskan, dalam status level dua waspada terjadi peningkatan aktivitas gunung api seperti ada peningkatan jumlah gempa. Menurutnya saat ini dalam sehari bisa terjadi sepuluh sampai 20 bahkan sampai 30 kali gempa kecil. Namun, kadang-kadang turun kembali dan hanya terjadi lima kali gempa kecil dalam sehari.

Hal tersebut menunjukan aktivitas gunung api. Menurut Krisno, kondisi tersebut dinyatakan berada di level dua dalam status waspada. Status waspada ini terjadi sejak 2008 sampai saat ini.

Krisno menerangkan, level satu artinya dalam status normal, akitivitas gunung api tidak menunjukan peningkatan. Level dua artinya dalam status waspada, aktivitas gunung api menunjukan ada peningkatan. Level tiga artinya dalam status siaga, aktivitas gunung api semakin meningkat dan cenderung diikuti letusan.

Kemudian yang terakhir level empat artinya dalam status awas, aktivitas gunung api mendekati letusan yang diawali dengan letusan abu atau asap. Krisno menegaskan, saat ini status gunung api Papandayan tetap di level dua dalam status waspada.

Ikuti Whatsapp Channel Republika