Ahad 20 Dec 2015 08:34 WIB

PLN Wilayah Papua Minta Warga Hemat Listrik

Red: Nur Aini
PLN
Foto: dokrep
PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) mengimbau masyarakat untuk bisa menghemat pemakaian listrik saat terjadi beban puncak pada pukul 18.00 hingga 22.00 WIT.

"Yang paling penting, saat beban puncak pukul enam sore sampai sepuluh malam masyarakat diimbau bisa mengurangi pemakaian listrik. Pelanggan listrik di Jayapura lebih dari 100 ribu, kalau satu orang mengurangi 30 watt saja, itu sudah tiga MW, cukup mematikan dua lampu, akhirnya tidak ada yang padam," ujar General Manager PT PLN WP2B, Robert Sitorus, di Jayapura, Ahad (20/12).

"Langkah itu merupakan bentuk partisipasi yang bisa dilakukan masyarakat, bukan karena ketidakmampuan pembayaran, tetapi karena menghindari defisit pembangkit," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam waktu dekat ini PLN setempat sangat berharap adanya pasokan daya dari Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem untuk kembali menambah daya sistem kelistrikan Jayapura.

"Mudah-mudahan PLTA kita bisa beroperasi karena kondisinya masih uji coba, padam-hidup terus. Minimal bisa beroperasi satu unit dengan daya 8 MW sehingga tidak ada pemadaman. Tapi begitu daya dari PLTA keluar dari sistem, jadi padam," katanya.

Menurutnya, saat memasuki beban puncak sebesar 74 MW dan tidak ada pasokkan listrik dari PLTA Genyem, maka kondisi kemampuan daya yang berasal dari pembangkit diesel hanya 65 MW, sehingga PLN setempat terpaksa melakukan pemadaman bergilir. "Bila kondisi seperti itu, akan dikurangi pemakaian pelanggan captive 3 MW dan pelanggan umum 5 MW, sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir selama tiga jam," kata Robert.

Dia meminta maaf kepada masyarakat apabila menjelang perayaan Natal terjadi pemadaman bergilir akibat dari defisit daya yang terjadi dalam sistem kelistrikkan Jayapura. "Pada kesempatan ini saya mewakili manajemen PLN WP2B memohon maaf kepada masyarakat Papua, terus terang saja dalam pemikiran kami selama ini tidak akan terjadi kenaikan beban yang sangat tinggi seperti saat ini sehingga kurang terantisipasi. Waktu itu kami sangat berharap PLTA Genyem bisa berjalan," ujar Robert.

Sebelumnya, Manajemen PT PLN WP2B mengungkapkan, mendekati Natal keadaan daya di sistem kelistrikkan Jayapura masih mengalami defisit 1 MW. "Sekarang kemampuan daya kita dari PLTD hampir 65 MW, nanti ditambah lagi dari PLTA ada sekitar 8 MW, jadi total ada 73 MW. Beban puncak mencapai 74 MW," ujar Edison Rajagukguk, Manager Bidang Teknik PLN WP2B.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement