Sabtu 19 Dec 2015 12:40 WIB

Luas Sawah di Kulon Progo Meningkat

Sawah
Foto: Panca/Republika
Sawah

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Luas lahan tanaman padi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat seluas 463 hektare pada 2015 karena jaringan irigasi sudah bagus disertai pencetakan sawah baru.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan target lahan tanaman padi seluas 18.497 hektare tetapi realisasinya mencapai 18.960 hektare.

"Penambahan luas lahan tanaman padi tersebar di Sentolo, Nanggulan, Kalibawang, Lendah, dan Galur," kata Tri Hidayatun, Sabtu (19/12).

Ia mengatakan pada masa tanam Oktober 2014 sampai Maret 2015 seluas 11.541 hektare dari target 11.753 hektare, kemudian periode April sampai September 2015 seluas 7.419 hektare dari target 6.771 hektare.

"Kami optimistis luas lahan tanaman padi akan terus bertambah seiring bagusnya infrastruktur pertanian dan pengairan. Harapannya, semakin luas lahan produksi, maka produksi juga meningkat," katanya.

Namun demikian, ia mengakui luas lahan tanaman kedelai tidak memenuhi target. Pada 2015, pemkab mentargatkan luas tanam kedelai seluas 2.623 hektare, tapi hanya teralisasi 1.664 hektare. Sasaran produksi Oktober 2014 sampai Maret 2015 seluas 803 hektare tapi hanya teralisasi 103 hektare, kemudian April sampai September 2015 ditargetkan 1.820 hektare, tapi hanya teralisasi 1.664 hektare.

"Luas lahan tanaman kedelai tidak mencapai target 959 hektare. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan jaringan irigasi Kalibawang," katanya.

Ia mengatakan luas lahan tanaman jagung juga tidak menenuhi target. Pada 2015, pemkab menargetkan luas tanam jagung seluas 4.730 hektare, tapi hanya teralisasi 4.205 hektare. Sasaran produksi Oktober 2014 sampai Maret 2015 seluas 1.892 hektare teralisasi 2.844 hektare. Kemudian kemudian April sampai September 2015 targetnya 2.838 hektare hanya teralisasi 1.361 hektare.

"Penurunan lahan produksi jagung dikarenakan terdampak perubahan iklim yakni kemarau panjang. Selain itu, juga dikarenakan perbaikan jaringan irigasi Kalibawang, serta petani beralih ke tanaman hortikultura," kata Tri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement