REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengeluarkan anggaran sekitar Rp 8,5 miliar untuk menyelesaikan pembangunan jalan bawah tanah atau Underpass Gonggo di wilayah perkotaan Karawang.
"Underpass Gonggo yang menghubungkan jalan raya Jatirasa dengan jalan raya Arif Rahman Hakim ini sudah diresmikan dan dibuka untuk umum," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat Acep Jamhuri di Karawang, Jumat (18/12).
Anggaran pembangunan jalan bawah tanah di bawah rel kereta api itu mencapai Rp 8,5 miliar beserta saluran airnya. Panjang jalan itu mencapai 15,4 meter dan lebarnya 5,5 meter.
Proses pembangunannya, kata dia, dibuat jalan bawah tanah baru dengan membuat terowongan di bawah rel kereta api. Tinggi terowongan itu sendiri mencapai 2,35 meter. Ia berharap keberadaan Underpass Gonggo tersebut bisa membantu mengatasi kemacetan yang terjadi di sekitar daerah perkotaan Karawang.
"Pembangunan Underpass Gonggo ini selesai tepat waktu, sesuai dengan target," kata Acep.
Ia mengakui anggaran untuk pembangunan underpass yang bersumber dari APBD Karawang itu cukup besar. Tetapi manfaatnya pun akan besar, di antaranya untuk mengatasi kemacetan yang terjadi setiap hari.
Pertigaan Gonggo yang terkenal dengan Terowongan Gonggo itu sendiri merupakan salah satu titik kemacetan di wilayah perkotaan. Setiap hari terjadi kemacetan di titik itu, khususnya pada waktu-waktu tertentu, seperti pada pagi dan sore hari.
Terowongan Gonggo sebelumnya menjadi biang kemacetan karena jalannya sempit. Bahkan, setiap hari arus lalu lintas di titik itu diatur oleh masyarakat setempat atau Pak Ogah agar tidak terjadi kemacetan parah.