Jumat 18 Dec 2015 22:58 WIB

Polisi Antisipasi Teror Malam Natal

Rep: c21/ Red: Teguh Firmansyah
Aparat kepolisian saat pagelaran apel siaga.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aparat kepolisian saat pagelaran apel siaga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Tito Karnavian mengungkapkan akhir tahun ini terdapat dua hari raya besar, Maulid Nabi dan Natal.

Sehingga antisipasi dalam segala bentuk ancaman terrorisme harus dilakukan. Sebanyak 49 masjid dan gereja saling berdampingan di wilayah Polda Metro Jaya akan dijaga ketat.

Menurutnya, pengamanan khusus secara rinci akan disampaikan oleh Polres masing-masing. Kecuali yang besar seperti Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal. Sebanyak 8.600 aparat akan disiagakan

"Beberapa waktu yang lalu memang pernah terjadi ancaman terrorisme," ujar Tito, Jumat (18/12).

Namun pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi terhadap kelompok-kelompok ini. Ia juga menekankan telah mengantisipasi segala bentuk aksi teror.  Tidak hanya aksi terorisme, namun kejahatan yang bersifat konvensional.

"Nah untuk itu ada beberapa kebijakan untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan itu," kata Tito.

Petasan juga menjadi masalah untuk menuai kerusuhan dan kebakaran. Sehingga Tito mengatakan akan merazia besar-besaran pedagang petasan yang masih berjualan. Namun untuk kembang api, dia mengatakan tidak dilarang.

"Masih dapat kita toleransi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement