REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Sumatra Barat, menyatakan keracunan akibat mengkonsumsi masakan rumah tangga yang tertinggi dalam kasus keracunan pangan di daerah itu.
"Data keracunan pangan yang dihimpun BPOM sejak 2014, dari 47 kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan, 17 kasus atau 36 persen akibat mengkonsumsi masakan rumah tangga," kata Kepala BPOM Padang, Zulkifli di Padang, Kamis (17/12).
Selanjutnya 13 kasus keracunan diduga dari pangan jasa boga atau sebanyak 28 persen, 12 kasus keracunan diduga dari pangan jajanan atau sebanyak 26 persen, dan 5 kasus diduga oleh pangan olahan atau sebanyak 11 persen. Ia menyebutkan ancaman keracunan ini terjadi karena adanya perubahan dalam proses produksi, distribusi, konsumsi pangan dan perubahan lingkungan.
"Dari itu masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dalam memperhatikan keamanan pangan secara intensif," jelasnya.
Keamanan pangan selama ini cenderung terabaikan karena masyarakat hanya menyadari keamanan pangan sebatas tidak menimbulkan keracunan. Padahal lebih dari itu keamanan pangan harus dilihat dari proses produksi, wadah penyajian, waktu penyajian pangan dan lain sebagainya.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan keamanan pangan, mengingat pangan merupakan kebutuhan terpenting dalam kehidupan manusia. "Saat ini masalah keamanan pangan sudah menjadi isu dunia, karena ini menyangkut keselamatan semua," ujarnya.