REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai Metromini pantas dicabut izin operasinya, selama pihak angkutan umum itu tidak melakukan pembenahan. Hal tersebut karena sudah banyak kecelakaan yang melibatkan Metromini, dan menimbulkan korban jiwa.
Ketua YLKI, Tulus Abadi mengatakan sudah tidak bisa lagi berharap adanya pelayanan yang baik dari Metromini. Ia meminta solusi tegas dari pemerintah supaya Metromini tidak lagi beroperasi jika tidak melakukan penantaan dari sisi sistem pelayanan, armada dan pengemudinya.
"Metromini itu ya sudah tidak bisa diharapkan lagi. Solusinya cuma satu, tutup saja Metromini supaya tidak beroperasi lagi," tegasnya kepada Republika.co.id, (17/12).
Menurutnya, permasalahan yang membekap Metromini terbilang kompleks. Ia menjelaskan mulai dari manajemen Metromini, badan hukum yang menaungi Metromini dan armada Metromini bermasalah semuanya. Sehingga ia mengimbau supaya Metromini tutup dan menata ulang sebelum kembali beroperasi.
"Jadi Metromini lebih baik ditutup dulu,ditata ulang, baru deh bisa beroperasi lagi kalau penataannya sudah baik," ujarnya.
Jika tidak dilakukan penutupan disertai penataan ulang maka Metromini bisa terus kembali mengulangi kesalahannya. Menurutnya, faktor keamanan penumpang dalam Metromini sangat tidak bisa dijamin. Ia merasa jika unsur keamanan saja tidak bisa dijamin, apalagi unsur kenyamanannya.
"Kalau Metromini tidak diganti maka keamanan siapa yang jamin? Cuma supir dan Tuhan sajalah yang tahu," katanya.