REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung meminta warga yang tinggal di Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan, untuk mewaspadai potensi terjadinya longsor susulan. Meski belum ada hasil kajian geologi, tapi daerah tersebut tergolong rawan longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Cecep Hendrawan menuturkan, jika dilihat sekilas, bencana longsor susulan kemungkinan bisa terjadi di daerah tersebut. Sebab, kawasan tersebut memang tergolong rawan longsor.
"Sekilas di situ memang rawan, tapi ya memang mesti ada kajiannya dulu dari (badan) geologi," kata dia, Kamis (17/12). (Pagi Ini, Longsor Landa Kudus).
Cecep menjelaskan, kontur tanah di kawasan tersebut memang naik-turun sehingga terbilang bahaya untuk sebuah bangunan rumah. Apalagi, tidak sedikit rumah yang berdiri di permukaan tanah yang konturnya menurun.
Pada Selasa (15/12), terjadi bencana longsor yang menimbun satu rumah di Perumahan Dago Resort, Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan. Akibat peristiwa ini, satu orang pembantu rumah tangga, Ade Royaha, dinyatakan tewas tertimbun bangunan. (Erupsi Bromo Ganggu Rotasi Citilink).
Kepala Polres Bandung, AKBP Erwin Kurniawan menuturkan, rumah yang kena roboh akibat longsoran tanah tersebut milik Abdul Aziz, seorang warga negara berkebangsaan Malaysia.
Kata dia, rumah Aziz ini ada di bawah. Sedangkan di atasnya, terdapat rumah lagi milik warga lain. Dua rumah tersebut memang dibatasi sebuah tembok besar. Namun, tembok itu runtuh karena tidak kuat menahan longsoran.
"Hujannya lebat, tembok enggak kuat nahan, akhirnya (temboknya) roboh. Longsoran ini juga yang merobohkan rumahnya Aziz," kata dia.