REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Memasuki musim penghujan, Pemkab Subang, Jawa Barat menetapkan status siaga bencana. Di wilayah itu kerap terjadi bencana banjir, longsor, dan angin ribut saat musim hujan ini.
Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Subang, Abdurakhman, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk penanganan bencana banjir dan longsor Rp 7 miliar. Anggaran ini telah dialokasikan pada APBD 2015 ini.
"30 kecamatan di kita ini, mayoritas rawan banjir dan longsor. Makanya, kita harus mengantisipasinya sejak dini," katanya kepada sejumlah media, Rabu (16/12).
Sebagian besar dana akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik dan membangun tenda-tenda darurat serta dapur umum. Logistik serta fasilitas penanganan bencana sangat diperlukan selama masa evakuasi para korban.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan sejumlah alat berat. Termasuk operatornya guna mengantisipasi terjadinya bencana longsor di wilayah selatan. Seperti di Kecamatan Tanjungsiang, Cisalak, Jalancagak, Ciater, Sagalaherang, Serangpanjang, dan Cijambe. Wilayah tersebut, memang masuk zona merah bencana longsor.
Selain itu, Subang juga memiliki tim tanggap darurat bencana sebanyak 80 personel. Mereka telah mengikuti latihan khusus keterampilan penanggulangan bencana. (Antisipasi Bencana, Puskesmas Diminta Buka 24 Jam).