Rabu 16 Dec 2015 19:47 WIB

FAO Nilai Mina Padi Sebagai Tiga Kemenangan

FAO
Foto: fao.org
FAO

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menilai program mina padi sebagai tiga kemenangan karena berhasil memberdayakan praktik pertanian dengan komoditas sektor kelautan dan perikanan.

"Budidaya mina padi, memberikan tiga kemenangan dalam praktik pertanian," kata Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Mark Smulders, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Mark Smulders, tiga kemenangan tersebut adalah dapat meningkatkan panen, meningkatkan pendapatan, serta memperbaiki nutrisi yang berasal dari hasil panen beras dan ikan.

Selama dua tahun terakhir, FAO telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan budidaya mina padi, sebagai bagian dari usaha regional untuk meningkatkan inovasi di bidang tersebut.

Kabupaten di Indonesia yang terpilih sebagai percontohan budidaya minapadi, yaitu Kabupaten Sleman Yogyakarta dan Kabupaten Limapuluh Kota di Sumatra Barat. Total 50 hektare sawah telah dimanfaatkan menjadi budidaya minapadi, sekitar 600.000 benih ikan telah ditebar.

Sebagaimana diwartakan, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan program mina padi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) benar-benar tepat sasaran sehingga dapat mengangkat taraf kesejahteraan warga.

"Tentu sangat penting agar program tepat sasaran dan tidak diterima oleh juragan atau toke," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim  di Jakarta, Selasa (15/12).

Menurut Abdul Halim, bila tidak tepat sasaran maka besar kemungkinan bahwa tingkat kemiskinan di kampung-kampung pesisir di berbagai daerah di Tanah Air tidak akan menurun jumlahnya.

Sekjen Kiara juga mengemukakan, inovasi yang ditunjukkan KKP dengan program mina padi dinilai perlu melibatkan seluruh masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan berskala kecil.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan program mina padi yang menggabungkan lahan produksi padi dengan komoditas perikanan mencegah alih fungsi lahan.

"Melalui budi daya mina padi, semua ini bisa dilaksanakan secara terintegrasi, bahkan dapat menekan terjadinya alih fungsi lahan dan urbanisasi," katanya, Senin (14/12).

Menurut Slamet, program minapadi perlu didorong karena salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mendukung kedaulatan pangan.

Dirjen Perikanan Budi daya KKP juga berpendapat, melalui budi daya mina padi, produktivitas sawah akan meningkat baik dari padi yang dihasilkan maupun tambahan pendapatan dari ikan/udang. "Sehingga kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi dan kesejahteraan petani pun meningkat," katanya.

Saat ini, lanjutnya, beberapa metode budi daya minapadi telah berkembang di masyarakat dan dibina serta didukung teknologinya oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya (DJPB).

Dia mencontohkan, budi daya itu antara lain budi daya udang galah - padi (ugadi), budi daya udang galah, gurame dan padi (ugamedi), budi daya lele - padi (ledi) dan budi daya udang galah, koi dan padi (ugakodi).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement