Rabu 16 Dec 2015 18:56 WIB

Kemenpar Jalin Kerja Sama dengan Hongkong Tourism Board

Menteri Pariwisata Arief Yahya mempresentasikan Wonderful Indonesia dalam ajang 2nd ASEAN Development Forum di Hongkong.
Foto: dok kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya mempresentasikan Wonderful Indonesia dalam ajang 2nd ASEAN Development Forum di Hongkong.

REPUBLIKA.CO.ID,  HONGKONG -- Kementerian Pariwisata menjalin kerja sama dengan Hongkong Tourism Board. Kesepakatan kerja sama antarkedua lembaga itu dicapai setelah Menteri Pariwisata Arief Yahya bertemu dengan Kepala Hongkong Tourism Board Peter KN Lam di Island Shangri-La, Hongkong.

Menpar Arief Yahya mengungkapkan, ada dua poin yang bisa dikembangkan kedua lembaga. “Pertama, pengembangan wisata cruise atau kapal pesiar ke berbagai titik labuh di kepulauan Indonesia. Kapal berbendera asing boleh memasuki perairan Indonesia, boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di 5 pelabuhan besar, termasuk Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Makasar,” kata Arief dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/12).

Hongkong adalah salah satu pusat cruise terbesar di Asia Pasifik. Ada Star Cruise, InCruising, dan banyak lagi yang bersandar di Harbour Cruise, Hongkong Utara. “Kita bisa joint promotion, nanti di-connect-kan dengan cruise line Hongkong-Filipina-Indonesia, atau membuat jalur baru, pulau-pulau di Indonesia,” ungkap Peter.

Dalam cruise itu, pasti ada saatnya docking, turun kapal, ke sebuah kota, eksplorasi objek-objek wisata di sana, setelah puas baru kembali ke kapal lagi dan berlayar ke tempat yang baru lagi. Dengan 5 kota di Indonesia yang siap dengan port-nya itu, sebenarnya sudah bisa dibuat program.

“Cruise itu harus dipromosikan, dan pasar orang Cina di Hongkong sangat besar. Jika promosinya bagus, pasti bisa menjaring lebih banyak turis,” lanjut Peter. Hongkong Tourism Board juga akan membantu Menpar Arief Yahya untuk menaikkan jumlah direct flight ke Bali, Jakarta, Surabaya. Terutama dengan Cathay Pacific, maskapai penerbangan milik Hongkong yang saat ini masih sibuk melayani penerbangan dari Cina daratan. “Saya akan berkomunikasi ke Cathay Pacific untuk membantu Pak Menteri, memperbanyak connectivity ke berbagai kota di Indonesia,” jelas Peter.

Menpar menyebut, saat ini hanya 9 flight pergi pulang Indonesia-Hongkong. Jumlah itu dinilai terlalu kecil, dibandingkan dengan potensi wisata yang ada. Originasi Hongkong sangat kuat, karena ada 5 juta wisatawan dan 7 juta warga Hongkong yang masuk kategori income per capita besar.

Destinasi Indonesia juga tidak akan ada habisnya, untuk dieksplorasi selama satu tahun. “Apalagi orang Hongkong suka diving, suka pemandangan di bawah laut? Dan wisatawan asal Tiongkok lebih suka pantai, laut dan langit yang jernih?” sambung Arief Yahya.

Dalam kesempatan itu, Menpar mendeskripsikan keindahan laut dan objek para diver menyelam di bawah kedalaman. Bagi para diver Indonesia sangat terkenal, 70 persen coral dunia ada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Spot itu termasuk golden triangle, dengan Raja Ampat dan Bunaken-Lembeh. Surganya fotografer macro, objek yang kecil-kecil, silakan ke Lembeh Straigt, Selat Lembeh di Bitung. Bagi yang suka green barrier, coral berwarna hijau dan menyerupai Great Barrier Reef di lepas pantai Queensland timur Australia.

“Buat pasar Hongkong, aneka water sport seperti diving, snorkeling dan segala permainan di air laut, itu sangat disukai. Jarak pandang di dalam air juga bisa sampai 10 meter. Stok materi promosi kita banyak dan world class semua, kalau sudah urusan nature, laut, pantai, bawah laut, potensi dan apa yang kita punyai, sudah luar biasa,” jelas Arief Yahya.

Sedang buat pasar Tiongkok, lanjut dia, lebih ke pantai, pasir putih, dan bermain air jernih di pantai. Potensinya? Lebih dahsyat lagi. Dari Bali, Lombok, Sumbawa sampai ke Labuan Bajo NTT, naik ke Wakatobi, sampai Derawan, pantainya cantik-cantik. Di Bintan, dan Belitung juga pasir putih.

“Kami akan segera koordinasi untuk mengembangkan cruise. Kami sepakat untuk joint promotion, dengan destinasi Indonesia,” kata dia, yang menjelaskan cruise itu bisa berkapasitas 3.000 orang dalam satu kapal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement