REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jalan Raya Bogor-Jasinga, yang merupakan lokasi tergulingnya truk Pertamina, Rabu (16/12), disebut warga rawan terjadi kecelakaan. Sebelumnya, sejumlah kecelakaan lalu lintas juga terjadi di lokasi tersebut.
"Tahun ini cukup sering terjadi, mulai dari truk semen, truk beras, truk tangki air, dan beberapa tabrakan. Kalau truk tangki BBM terakhir 15 tahun lalu," ujar Dede Heri Setiawan (47 tahun), salah seorang warga.
Disampaikan Dede, sepengetahuan ia, sejumlah kecelakaan itu terjadi di beberapa titik sepanjang Jalan Raya Bogor-Jasinga. Sementara, truk Pertamina yang pagi ini terguling berlokasi di Gardu Cilame, Jalan Raya Bogor-Jasinga, Desa Bunar RT.02/RW.13, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Terkait pengamanan, Dede berkata, telah terdapat besi pembatas jalan yang terbilang aman. Namun, pada sejumlah kecelakaan, besi itu tak lagi berguna.
Ia mencontohkan, kecelakaan maut yang menewaskan dua orang tadi pagi merusak besi pembatas jalan dan tiang listrik. Akibatnya, terpaksa dilakukan pemadaman listrik sejak pagi hingga sore hari.
"Pohon-pohon juga ketabrak. Yang jadi korban tiga pohon duren, dua pohon mangga, dua pohon jati, dan sejumlah pohon pisang kepok milik keluarga saya," kata Dede yang rumah ibunya tepat berada di seberang TKP.
Dede adalah orang pertama yang menelepon kepolisian, pemadam kebakaran, dan sejumlah pihak lain. Pria yang tiba di lokasi sepuluh menit setelah tabrakan terjadi berkata, warga tak berani mendekat untuk mengevakuasi korban yang terjebak dalam api.
Ketiadaan alat dan jumlah air yang kurang memadai menghalangi warga menjinakkan kobaran api dan asap hitam yang meninggi. Akhirnya, Dede dan sejumlah warga menertibkan lalu lintas sembari menanti kedatangan Damkar.
Para petugas Damkar disebut baru tiba sekitar dua jam kemudian karena lokasi yang cukup jauh. Tak lama, empat unit mobil damkar berhasil memadamkan api dan mengevakuasi dua jenazah yang diduga sopir dan kernet untuk dibawa ke RS Ciawi.
"Saya ikut mengevakuasi. Salah satu korban ada yang kami temukan di luar truk sebelah sisi kanan, sepertinya itu sang sopir," kata ia.
Kecelakaan maut tergulingnya truk jenis trailer yang membawa 24.000 liter bahan bakar minyak premium itu terjadi sekitar pukul 09.00 pagi. Truk tangki Pertamina bernopol B 9450 UEH bernasib nahas itu diketahui melaju dari arah Bogor menuju Cigudeg.
Truk yang diduga mengalami rem blong menabrak besi pembatas, tiang listrik, dan pohon; lantas terjatuh ke sungai di jurang berkedalaman 15 meter. Setelah truk terguling dan terbakar, warga mendengar tiga kali ledakan.