Selasa 15 Dec 2015 21:03 WIB

Tren Donor Darah di Kota Bogor Cenderung Naik

Rep: C34/ Red: Ilham
  Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyusun kantung darah di kantor PMI Provinsi DKI Jakarta, Jumat (12/7).   (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyusun kantung darah di kantor PMI Provinsi DKI Jakarta, Jumat (12/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bogor menginformasikan adanya kenaikan jumlah pendonor darah selama tahun 2015. Simpulan itu terdata PMI dari peningkatan jumlah stok darah yang disimpan dan dikelola.

Kepala UTD PMI Kota Bogor Sri Pinantari menginformasikan, pada bulan-bulan awal tahun, stok darah yang tersedia berkisar antara 1.300 hingga 1.500 kantung darah per bulan. Sementara, stok darah bulan November 2015 tersedia sebanyak 2.803 kantung.

"Para pendonor biasanya datang langsung kemari atau mengikuti donor darah di sejumlah tempat yang juga diorganisir tim kami," kata Sri, Selasa (15/12).

Data selama bulan Desember 2015 akan direkap pada akhir bulan. Hingga pertengahan bulan telah terkumpul 376 kantung darah. Rinciannya, 121 kantung golongan darah B, 215 kantung golongan darah O, dan 40 kantung golongan darah AB. Golongan darah A tercatat kosong tetapi sudah ada dua pendonor golongan darah tersebut yang siap diambil darahnya.

Tingginya jumlah pendonor berimbang dengan jumlah darah yang diperlukan. Disebutkan Sri, dalam sebulan kebutuhan darah rata-rata di Kota Bogor mencapai 2.759 kantung. (Baca juga: Johan Budi Bantah tidak Solid Soal Revisi UU KPK).

"Kami bisa keluar 50-95 kantung darah sehari, untuk memasok sekitar 40 rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur, hingga Jakarta," kata Sri.

Perempuan yang menamatkan studi magister di Manajemen Mutu Kesehatan Universitas Indonesia itu berkata, UTD PMI Kota Bogor selalu mengutamakan keamanan darah. Setiap darah dari pendonor harus melalui tahap screening untuk memastikannya bebas dari infeksi HIV/AIDS, Siphilis, Hepatitis B, dan Hepatitis C.

Darah, kata Sri, memiliki batas umur selama dua minggu hingga satu bulan. Karena itu, tenaga ahli di UTD PMI memastikan keseimbangan jumlah darah masuk dan keluar untuk meminimalisasi darah terbuang.

"Tapi kami apresiasi sekali animo masyarakat di Kota Bogor untuk menyumbang darah sangat baik, setiap hari pasti ada, terutama akhir pekan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement