REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Desakan untuk mendaftarkan pencak silat Indonesia ke UNESCO juga datang dari pendekar aliran Cikalong, Cianjur, Jawa Barat, Azis Asya'rie. Sebab, dia menilai budaya asli Indonesia sering diklaim negara tetangga.
Karena itu, dia meminta pemerintah lebih cepat memproses pengajuan ke UNESCO. Wacana pengajuan itu jelas menjadi salah satu upaya pelestarian pencak silat
"Harus sesegera mungkin terdaftar," ujar Azis saat ditemui disela kegiatan Bandung Lautan Silat di Balai Kota Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Masyarakat Indonesia pun akan bangga jika pencak silat yang merupakan paduan bela diri dan kesenian ini diakui di mata internasional. Diharapkan dengan itu juga semakin menarik generasi muda berkecimpung berlatih pencak silat.