Selasa 15 Dec 2015 18:59 WIB

Pihak yang Diuntungkan dan Dirugikan Jembatan Layang Pancoran

Rep: c21/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berjaga di pintu keluar tol Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/12). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas berjaga di pintu keluar tol Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/12). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Layang Kuningan dari arah Pancoran-Semanggi  di Jalan Gatot Subroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, rencananya akan resmi dapat digunakan oleh pengendara kendaraan warga ibu kota Jakarta pada awal 2016. Tentunya hal itu, membuat beberapa pihak merasa diuntungkan dan dirugikan.

Salah satu yang diuntungkan adalah pegawai hotel swasta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Ragil Sigalang (26 tahun) yang tidak akan terkena dampak dari menumpuknya kendaraan di perempatan Kuningan. "Sebab lihat saja, kemacetan selalu terjadi dari pagi sampai sore," tutur laki-laki yang memiliki rumah di Cibinong dan bekerja di Jakarta.

Setiap harinya dia harus berangkat ke kantor pada pukul 13.00 Wib dan sampai pada pukul 15.00 Wib. Berbeda saat berangkat yang disambut dengan kemacetan. Karena dia pulang kerja pada pukul 23.00 Wib. Sehingga kemacetan saat itu sudah tidak terasa.  "Biasanya macet sampai pukul 21.00 Wib," terang dia.

Ia pun mengapresiasi dengan dibangunnya jembatan layang Kuningan dari arah Pancoran - Semanggi. Namun hal berbeda dirasakan oleh Iwan Suherman (42) seorang pedagang asongan.  "Selama dua puluh tahun saya bekerja di sini," kata Suherman. "Dulu jualan di seberang, namun pindah karena sepi."

Suherman mengatakan dulu biasa berjualan di seberang jalan, yaitu arah Semanggi-Pancoran. Namun karena dibangun Jalan Layang Kuningan di atasnya. Akhirnya Suherman dan kawannya pindah ke sisi seberang. Setidaknya dalam sehari keuntungan Suherman Rp 50 ribu.

Rata-rata pembeli, membeli minuman Manis, aqua atau sekedar rokok. Mereka membeli Jalan Raya Gatot Subroto sedang macet. Biasanya keuntungan terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja.  "Banyak pembeli yang singgah," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement