Selasa 15 Dec 2015 16:59 WIB

Pembebasan Lahan KA Bandara Ditarget Selesai Awal 2016

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bandara Soetta, ilustrasi
Bandara Soetta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --  Pembebasan lahan warga untuk pembangunan jalur kereta api (KA) cepat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ditarget selesai pada Februari 2016. Akhir tahun ini, sekitar 50 persen lahan untuk kebutuhan membangun jalur KA bandara dipastikan sudah selesai dibebaskan.

Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Tangerang, Himsar, mengatakan proses pembayaran ganti rugi lahan warga kembali dilakukan pada Kamis (17/12) mendatang. Setelah itu, rencananya ada satu kali lagi pembayaran yang dilakukan di akhir tahun.

"Pada Kamis, akan kami bayarkan ganti rugi untuk 55 bidang lahan warga seluas 2,2 hektare. Setelah pembayaran itu, pembebasan lahan selesai 44 persen. Usai satu kali lagi pembayaran pada akhir tahun, pembebasan lahan bisa selesai 50 persen," jelas Himsar saat dihubungi Republika, Senin (15/12).

Dia memastikan, seluruh proses pembebasan dapat selesai pada akhir Februari 2016. Penyelesaian itu dapat dituntaskan setelah putusan inkrah gugatan 89 warga di Mahkamah Agung (MA) ditetapkan. Menurut jadwal, putusan MA baru akan keluar pada 8 Februari 2016.

Himsar melanjutkan, ada 1,9 kilometer lahan yang juga belum selesai dibebaskan. Lahan itu terhimpit jalur rel KA dan lokasi Tol JORR II. Nantinya, pembebasan lahan akan diakomodasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU Pera).

"Sedang ada koordinasi antara KemenPU Pera dengan PT KAI. Soal pendataan bidang tanah, kami belum lakukan," tambah Himsar.

Data yang dihimpun Republika dari BPN Kota Tangerang, hingga saat ini proses pembebasan lahan baru mencapai 38,11 persen. Artinya ada 722 bidang lahan warga yang sudah dibebaskan. (Baca: KA Bandara Soekarno-Hatta Diupayakan Rampung 2017)

Keseluruhan luas lahan yang akan dibebaskan untuk pembagunan jalur KA bandara adalah 36 hektare. Jumlah tanah warga yang terimbas pembangunan KA Bandara mencapai 815 bidang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement