Selasa 15 Dec 2015 13:03 WIB

Taiwan Beri Bantuan Indonesia Tanggulangi Dampak Bencana Asap

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Bundaran Air Mancur yang tertutup kabut asap tebal di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis (22/10).
Foto: ANTARA FOTO/Kasriadi
Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Bundaran Air Mancur yang tertutup kabut asap tebal di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Taiwan memberikan sumbangan kepada pemerintah Indonesia untuk merekonstruksi dampak bencana asap akibat kebakaran hutan.

Penyerahan dana bantuan yang diberikan oleh Taiwan kepada pimpinan Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita sebesar 200 ribu dolar AS ini disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjabat Ketua Umum PMI.

Kepala Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia Chang Liang-Jen, mengatakan kabut asap akibat bencana kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar di Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, bencana ini juga mengganggu kesehatan masyarakat.

"Taiwan dan Indonesia mempunyai hubungan persahaban yang erat, kami harap sumbangan dana yang diberikan ini dapat membantu masyarakat Indonesia di daerah bencana agar segara pulih dan sehat kembali serta meningkatkan upaya pencegahan bencana," kata Chang Liang-Jen, Selasa (15/12).

Lebih lanjut, menurut dia, Taiwan selalu memberikan bantuannya kepada Indonesia saat pemerintah Indonesia membutuhkan uluran tangan. Ia mencontohkan, pada 2013 Asosiasi Pengusahan Taiwan di Indonesia bekerja sama dengan Pemda Jakarta memberikan sumbangan sebesar 200 ton beras untuk masyarakat miskin Jakarta.

"Tahun 2014, saat banjir besar Jakarta, Taiwan juga menyumbangkan dua truk sampah dan sprinkle kepada Pemda Jakarta," tambah dia.

Ia pun berharap, hubungan persahabatan Taiwan dengan Indonesia dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement