REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Warga yang rumahnya rusak akibat tergerus longsor di Kelurahan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, mengharapkan perhatian bantuan penanggulangan bencana tanah longsor dari pemerintah daerah.
"Saya berharap ada bantuan secepatnya dari pemerintah, karena saya mau pindah ke mana, hanya rumah ini satu-satunya tempat tinggal kami sekeluarga," kata Siti Juariah (41) pemilik rumah yang terkena dampak bencana longsor di Jalan Kamarung, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Senin (14/12).
Bencana longsoran tanah tebing itu mengancam bahaya terhadap dua rumah warga yakni milik keluarga Siti Juariah yang tinggal dengan suami dan dua anaknya, kemudian keluarga Iti Mastiah (75) seorang janda yang tinggal dengan anak, menantu dan cucunya.
Dua rumah semi permanen itu terkena dampak longsor yang terjadi di belakang rumah, Jumat (11/12) petang, yang disebabkan derasnya hujan mengguyur kawasan tersebut. "Waktu itu kan hujannya terus-terusan, airnya mengalir ke tebing hingga akhirnya tebing ambrol," katanya.
Peristiwa itu, kata Siti, membuat panik seluruh anggota keluarganya kemudian berlari menyelamatkan diri ketika terdengar suara gemuruh tanah longsor. "Semua selamat, karena saat kejadian berlari menyelamatkan diri keluar rumah," katanya.
Meskipun rumah tersebut nyaris ambruk, Siti dan warga lainnya tetap menempati rumahnya karena bingung mau pindah kemana dan tidak ada tempat relokasi sementara dari pemerintah. "Saya tidak memiliki tempat tinggal lain untuk ditempati selain di rumah ini," katanya.