Senin 14 Dec 2015 20:11 WIB

Sebagian Mahasiswa IPB Pengidap Hepatitis A Mulai Membaik

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Agung Suharyana, satu dari 12 mahasiswa pengidap hepatitis A yang masih dirawat di RS Karya Bhakti Pratiwi Bogor, Senin (14/12).
Foto: Foto : Shelbi Asrianti
Agung Suharyana, satu dari 12 mahasiswa pengidap hepatitis A yang masih dirawat di RS Karya Bhakti Pratiwi Bogor, Senin (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Agung Suharyana (19 tahun) tertidur lelap. Selang infus masih terpasang di tangannya.

Sejak Kamis (10/12), ia harus diopname karena positif terkena hepatitis A. Kini, mahasiswa semester tiga Jurusan Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) itu masih dirawat di RS Karya Bhakti Pratiwi Bogor.

"Alhamdulillah kondisinya membaik, sejak kemarin nafsu makannya sudah bagus," ungkap Rina Rahmayati, sang ibunda.

Rina berkata, putranya merasa tak enak badan sejak Senin pekan lalu. Agung merasa meriang dan mual-mual saat mengikuti perkuliahan di kampus.

Keesokan harinya, pemuda yang kost di wilayah Babakan Raya itu segera memeriksakan diri ke Poliklinik IPB. Tim medis poliklinik lantas merujuk Agung untuk tes hepatitis A dan hasilnya positif.

"Setelah tahu kena hepatitis, hari Kamis langsung opname di Klinik dr.Kartili, baru pindah kemari sejak Sabtu," ujar Rina yang menunggui Agung sejak Jumat.

Ibu dua anak yang berdomisili di Kuningan, Jawa Barat itu bercerita, sebelum merasa kurang sehat, putra sulungnya mengikuti kegiatan kampus di Purwokerto selama tiga hari. Ia menduga Agung kelelahan sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan virus mudah masuk.

Pasalnya, kata Rina, Agung selalu makan teratur dan menjaga kebersihan sekitar kost. Rina secara berkala memonitor di mana putranya yang berstatus sebagai penerima beasiswa Bidik Misi itu makan atau beraktivitas.

"Mungkin karena sedang musimnya saja, saya dengar mahasiswa IPB lainnya juga banyak yang kena," tutur Rina.

Pasien lain, Satya Adi Purnama (19), juga tak bisa menduga-duga penyebab hepatitis A yang ia derita. Mahasiswa semester tiga Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB itu mengaku selalu menjaga kebersihan makanan yang ia konsumsi.

Mahasiswa yang juga menerima beasiswa Bidik Misi itu berkata, ia makan cukup sebanyak dua atau tiga kali sehari. Ia lebih sering makan di daerah kampus daripada di wilayah kostnya di Babakan Lio.

"Kost-kostan juga tidak kotor, airnya selalu bersih, selama ini tidak ada masalah," ungkap pemuda asal Padang itu.

Satya dirawat di RS Karya Bhakti Pratiwi sejak Kamis (10/12). Setelah lima hari, kondisinya mulai membaik.

Ia berujar, esok atau lusa sudah diperbolehkan pulang apabila dokter menyatakan hasil cek darahnya bagus. Satya juga tidak lagi mengalami demam dan gejala lain yang mulanya ia alami.

"Awalnya dikira demam biasa tetapi setelah istirahat tidak hilang-hilang, tapi sekarang sudah mendingan," kata Satya yang dijaga bergantian oleh kakak dan teman-temannya itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement