Senin 14 Dec 2015 20:05 WIB

Wisata NTB Dipromosikan ke Timur Tengah

Red: Nur Aini
Gili Nanggu, salah satu objek wisata di NTB
Foto: WisataNTB
Gili Nanggu, salah satu objek wisata di NTB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat menandatangani nota kesepahaman dengan PT Accor Asia Pacific Indonesia untuk mempromosikan potensi wisata ke negara Timur Tengah.

"Setelah kami mendapatkan penghargaan wisata halal terbaik 2015 di Abu Dhabi, kami optimistis untuk memperkenalkan wisata NTB ke negara Timur Tengah, karena daerah tersebut merupakan salah satu target kami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal di Jakarta, Senin (14/12).

Usai menandatangani nota kesepahaman dengan AAPC Indonesia, ia mengatakan telah mempersiapkan penjajakan penambahan penerbangan dengan beberapa maskapai dari dan tujuan Timur Tengah yang menuju Bali, agar bisa lanjut ke tujuan NTB. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat juga menargetkan 20-30 persen wisatawan asal Timur Tengah berkunjung ke provinsi itu di 2016.

Faozal menuturkan, selama ini wisatawan asal Timur Tengah selalu melihat Kuala Lumpur, Malaysia sebagai destinasi unggulan untuk wisatawan muslim. Namun, seiring terpilihnya Pulau Lombok sebagai destinasi halal terbaik di dunia, semua itu kini menjadi berubah. "Masyarakat Timur Tengah dan warga muslim di Eropa kini semakin mengenal Lombok. Mereka begitu antusias karena selain Kuala Lumpur ternyata juga ada Lombok sebagai destinasi wisata halal," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa strategi yang kini menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam menarik kunjungan wisatawan Timur Tengah dan muslim Eropa untuk datang ke Lombok, antara lain pemenuhan kebutuhan dari wisatawan muslim, ketersediaan makanan dan minuman halal, kemudahan fasilitas untuk bersuci dan beribadah. Selain itu, strategi lainnya yakni penyediaan sarana, fasilitas dan pelayanan yang tidak bertentangan dengan norma-norma kesusilaan dan nilai syariah.

"Saat ini kita sudah bekerja sama dengan MUI agar seluruh hotel dan restoran yang ada di NTB mendapatkan sertifikasi dan standarisasi halal, termasuk dalam aspek pelayanan terhadap wisatawan muslim," katanya.

Selain itu, tidak kalah penting yang juga perlu mendapat perhatian, kata Faozal adalah terbangunnya konektivitas penerbangan dari Lombok dengan negara-negara di Timur Tengah, begitu juga sebaliknya. Sebab, tanpa ada konektifitas penerbangan langsung sulit bisa terwujud.

"Selama ini, wisatawan asal Timur Tengah dan wisatawan muslim Eropa berkunjung ke Indonesia melalui pintu masuk Jakarta dan Bali, baru mengunjungi Lombok. Kita ingin suatu saat mereka bisa langsung ke Lombok," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement