Sabtu 12 Dec 2015 14:25 WIB

Paris Kecolongan, DPD Minta Jakarta Waspada Aksi Terorisme

Rep: C39/ Red: Ilham
Ketua DPD Irman Gusman.
Foto: DPD
Ketua DPD Irman Gusman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi teror besar yang terjadi di Kota Paris, Prancis menjadi peringatan bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia harus mengantisipasi tragedi semacam itu.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Irman Gusman mengatakan, sekitar 4-5 tahun terakhir Kota Jakarta cukup aman dari aksi terorisme. Namun, melihat tragedi teror yang memakan banyak korban di Paris tersebut, Jakarta harus segera mengambil langkah pencegahan.

"Melihat perkembangan yang terakhir di Paris kita harus waspada, karena itu kami dengan Pemda DKI Jakarta mengintensifkan komunikasi supaya keamanan dari aksi teror dikelola dengan baik," kata Irman usai acara Rapat Koordinasi (RAKOR) DPD di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Sabtu (12/12).

Irman berharap, mulai saat ini Pemda DKI Jakarta bersama seluruh elemen masyarakat mulai mengidentifikasi potensi yang dapat menimbulkan teror di masa depan. "Itu kenyataan yang ada, sebab Paris kota besar saja bisa kecolongan," katanya.

Menurut Irman, DPD RI juga mendukung Pemda DKI Jakarta dalam menyiapkan instrumen teknologi untuk memonitor gerakan siapa pun dan dimana pun, karena Jakarta merupakan barometer Indonesia. "Amannya Jakarta ukuran amannya Indonesia. Kalau kita lihat berbagai teror di Indonesia, 80 persen di Jakarta, ini pandangan saya," katanya.

Irman melanjutkan, salah satu alasan DPD mengadakan pertemuan bersama stakeholder dan tokoh masyarakat dalam acara Rakor tersebut adalah untuk meningkatkan penyadaran kebersamaan terhadap potensi dan munculnya bahaya terorisme.

"Tentu kita berharap banyak pada Gubernur dan Wagub bagaimana menjaga kebersamaan di antara masyarakat tidak hanya dalam lingkungan formal tapi juga informal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement