REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Peta pariwisata Asia Pasifik dinilai sudah mulai bergeser. Turis asal Cina membludak ke Korea dan meluber ke negara yang posisi geografisnya lebih ke selatan, seperti Hongkong, Macau, sampai Thailand. Karena itu, pertumbuhan turis mancanegara dengan asal Tiongkok di kawasan Pasifik sangat besar.
“Kita harus menjaring di kolam penuh iklan, kita harus memancing turis di tempat dimana mereka sudah berwisata, di lokasi favoritnya,” ungka Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan persnya, Jumat (11/12).
Untuk merebut pasar Cina, kata Arief, branding Wonderful Indonesia digeber habis di 7 Channel CCTV, Media Online di China News Service, sosial media WeChat Weipo dan Baidu. Pekan lalu juga Kemenpar menggelar Wonderful Indonesia goes to Campus, dan dimulai dari Shanghai. “Connectivity dari dan menuju banyak kota di Cina juga terus kami upayakan. Banyak kota sudah bisa direct flight ke Bali dan Jakarta,” tutur Arief Yahya.
Korea Selatan juga digarap serius. Sejumlah kota di Korsel, seperti Seoul, Busan, dan Jeju Island, saat ini economy creative value-nya lebih sudah lebih besar daripada manufacturing value-nya. Di Seoul, Busan, Jeju Islan, Kemenpar juga sudah melakukan branding dengan Wonderful Indonesia. Di Indonesia sudah ada lebih dari 5.000 restoran Korea, sehingga memudahkan orang Korea ke Indonesia, tidak kesulitan mencari makan.
Di Jepang, lanjut Arief Yahya, Japan Travel Mart 2015 Wonderful Indonesia tampil cukup atraktif. Termasuk Pembukaan Perdana Visa Free, Jepang mengirim 1.000 wisatawan termasuk pengusaha yang hendak berinvestasi ke Indonesia. Mereka disambut Presiden Jokowi dan menjadi momentum untuk lebih banyak orang yang datang ke Indonesia. “Tahun 2016 kami masih akan garap Jepang, karena tahun lalu Negeri Matahari Terbit itu masuk ke peringkat 5, setelah Singapore, Malaysia, Tiongkok, dan Australia,” jelasnya.
Promosi model Digital Board Replacement (DBR), seperti pertandingan bergengsi di La Liga Spanyol 2016, juga tetap dicoba, sambil dievaluasi dampaknya di Asia Pasifik dan ASEAN. Penggemar La Liga, Real Madrid dan Barcelona lebih dari 170 juta di wilayah ini.
Soal connectivity, lanjut Arief yahya, pihaknya juga bekerja sama dengan Konsursium 10 Travel Agent, Garuda Indonesia, dan Silk Air. Mereka itu mempromosikan paket pariwisata dengan destinasi Indonesia. “Dengan begitu harga bundling itu bisa lebih murah dan mudah dibeli orang orang asing,” ungkap dia yang juga akan disampaikan Menpar Arief Yahya dalam program 8-11 di Metro TV, 14 Desember 2015 mendatang.