Kamis 10 Dec 2015 22:50 WIB

Harga Tanah Jabodetabek Terus Meningkat

 Pekerja melintas proyek pembangunan sebuah perumahan di Depok, Jawa Barat, Senin (4/1).
Foto: Republika
Pekerja melintas proyek pembangunan sebuah perumahan di Depok, Jawa Barat, Senin (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan properti Cushman & Wakefield mengemukakan fenomena harga tanah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terus mengalami peningkatan sehingga merupakan aspek yang perlu diperhatikan.

"Rata-rata harga tanah di Jabodetabek diperkirakan dapat meningkat menjadi Rp 9,7 juta per meter pada akhir tahun 2015 dan diproyeksikan dapat mencapai Rp 11,7 juta per meter di tahun 2016," kata Head of Research Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (10/12).

Menurut dia, adanya rencana pengembangan infrastruktur, seperti rencana jalan tol dan LRT, tentunya juga akan meningkatkan harga tanah dengan cukup pesat.

Sebelumnya, lembaga Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan pasar properti yang sedang melesu pada saat ini diperkirakan bakal bangkit kembali pada tahun 2016 mendatang terutama di sejumlah daerah di luar pulau Jawa.

"Dengan melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi dan rencana infrastruktur serta indikasi di lapangan, maka terdapat beberapa kota yang berpotensi untuk dapat menjadi pelopor kebangkitan pasca melambatnya siklus properti saat ini," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda.

Menurut dia, sejumlah kota yang berpotensi menjadi pelopor kebangkitan sektor properti di Tanah Air antara lain di Medan, Batam, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan Manado.

Ia juga berpendapat bahwa melihat indikator wilayah yang ada di kota-kota besar di Indonesia, beberapa kota di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan secara nasional.

Meskipun masih dalam tahap perlambatan, lanjutnya, namun dengan adanya pembangunan infrastruktur khusus di luar Jawa dan Indonesia bagian Timur, pasar properti diperkirakan akan turut bergerak naik. Segmen menengah sampai bawah diperkirakan akan menjadi awal bergeraknya penjualan perumahan secara nasional.

"Hal ini seiring apa yang dikatakan Jokowi untuk menggali seluruh potensi di Indonesia Timur dengan membangun infrastruktur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement