REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana Tugas (Plt) KPK, Taufiqurrahman Ruki juga mengatakan melawan korupsi butuh perjuangan. Tentunya perlawanan terhadap korupsi tentunya tidak bisa dilakukan sendiri oleh KPK sebagai lembaga antirasuah.
Menurut dia, butuh peranan dari lembaga pemerintahan yang lain untuk mendukung penuh. "Kami sadar KPK tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dengan seluruh komponen bangsa," ujar Ruki di sela-sela perayaan Hari Antikorupsi di Bandung, Kamis (10/12).
(Baca Juga: Kapolri: Korupsi Musuh Negara yang Harus Diberantas Bersama)
Korupsi sudah jadi musuh bersama,sehingga tidak boleh kita andalkan kepada aparat penegak hukum saja. "Tapi mari kita bersama seluruh sampai pada komunitas terkecil untuk bisa mendidik keluarga untuk terhindar dari perilaku korupsi," kata Ruki.
"Sesuai dengan slogannya, 'Prung!', yang merupakan frase Sunda yang berarti mengajak. Mengajak masyarakat untuk memerangi korupsi bahkan dari wilayah terkecil misalnya rumah sendiri."
Dalam acara pembukaan tersebut tampak hadir sejumlah pejabat negara. Di antaranya Kapolri, Menkopolhukam, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kesehatan, Menteri Industri, Jaksa Agung, Ketua DPD, Gubernur Jawa Barat, dan Wali Kota Bandung.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pembentangan 20 ribu kain perca berisikan cap tangan dan kalimat melawan korupsi di Alun-Alun Kota Bandung. Hal ini diharapkan menjadi motivasi masyarakat Indonesia untuk berperan aktif melawan korupsi.
(Baca Juga: Jokowi: Untuk Melawan Korupsi Hanya Perlu Keberanian)