Kamis 10 Dec 2015 17:34 WIB

Bawaslu DIY: Tingkat Partisipasi Masyarakat Masih Rendah

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sejumlah Mahasiswa melakukan simulasi Pilkada serentak dalam rangkaian acara Mahasiswa Kawal Pilkada di Kampus UI, Depok, Ahad (6/12).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah Mahasiswa melakukan simulasi Pilkada serentak dalam rangkaian acara Mahasiswa Kawal Pilkada di Kampus UI, Depok, Ahad (6/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY mengungkapkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum (Pilkada) serentak di DIY, Rabu (9/12) masih rendah.

Komisioner Bawaslu DIY Sri Rahayu Werdiningsih mengatakan, secara pasti tingkat partisipasi masyarakat tersebut masih dihitung di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun dari pengamatannya saat pantauan keliling pada pelaksanaan Pilkada kemarin, tingkat partisipasi masyarakat DIY cenderung rendah.

"Dari hasil pengawasan kita sementara ini, tingkat partisipasinya memang masih rendah lebih tinggi saat pemilihan legislatif dan pemilihan presiden kemarin," ujarnya kepada Republika, Kamis (10/12).

Dari pantauannya, tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Sleman saat Pilkada hanya sekitar 68 perseen saja, sedangkan di Bantul sekitar 70-80 persen dan di Gunungkiodul hanya mencapai 67 persen. "Ini dilihat dari kehadiran pemilih di setiap TPS di kabupaten ini," ujarnya.

Salah satu sebab tingkat partisipasi yang rendah adalah karena pemilih hanya diperkenankan memilih di daerah pemilihannya secara langsung. Berbeda dengan pemilihan legislatif dan presiden, pemilih bisa memilih di daerah lain asal memiliki formulir A5. Hal ini terbukti dari banyaknya undangan di Kabupaten Gunungkidul yang dikembalikan karena pemilih merantau ke kota lain.

Mesk begitu kata dia, dari sisi pengawasan masyarakat terhadap pilkada justru dinilainya mengalami peningkatan. "Secara kuantitatif jumlah relawan menurun namun justru relawan ini aktif memberikan informasi terkait pelanggaran Pilkada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement