REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bali terasa spesial mengingat lokasi yang menjadi kunjungan favorit wisatawan asing. Kelancaran pelaksanaan pemungutan suara tentu akan mempengaruhi penilaian dunia internasional akan Bali.
Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, I Gede Pasek Suardika, mengingatkan kepada mereka yang sedang bertarung dalam Pilkada tahun ini, untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban Pilkada. Menurutnya, hal itu wajib dilakukan mereka yang sedang bertarung di Pilkada tahun ini, demi menjaga nama baik Bali sebagai tempat wisata favorit internasional.
Ia menerangkan meski pelaksanaan Pilkada menjadi libur nasional, kunjungan wisatawan asing dan lokal yang datang ke Bali tampak tidak terpengaruh. Maka itu, Pasek berharap kalaupun pihak-pihak yang kalah bertarung nanti hendak mengungkapkan ketidakpuasan terhadap hasil pemungutan suara, untuk tidak melakukan cara yang merusak dan akan mencoreng nama baik Bali sendiri.
"Jangan sampaikan ketidakpuasan lewat cara desdruktif, menjelakkan nama Bali nanti," kata Pasek kepada Republika, Rabu (9/12).
Prosos pemungutan suara ataupun perhitungan suara yang tidak kondusif, tentu akan menajdi perhatian dan mengganggu para wisatawan asing yang sedang berada di Bali. Tindakan mengungkapkan ketidakpuasan lewat cara-cara yang merusak, kemungkinan besar akan menjadi sorotan internasional yang sudah pasti mencoreng nama baik Bali dan juga Indonesia.
Pasek mengimbau masyarakat yang mendukung salah satu pasangan calon, untuk bisa bersikap dewasa dan siap menerima hasil apapun dari perhitungan suara nanti. Khusus kepada mereka yang bertarung, ia meminta untuk menyampaikan ketidakpuasan kepada hasil perhitungan suara ataupun pemungutan suara, lewat cara dan wadah yang tepat dan memang diatur dalam undang-undang.