Rabu 09 Dec 2015 21:33 WIB

Kecelakaan Lintasan Kereta, DKI: Solusinya Jalur Layang KA

Rep: c18/ Red: Agung Sasongko
Evakuasi Bangkai Bus Metromini. Petugas melakukan evakuasi bangkai Bus Metromini pascatabrakan dengan KRL di Kawasan Stasiun Angke, Jakarta Barat, Ahad (6/12).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Evakuasi Bangkai Bus Metromini. Petugas melakukan evakuasi bangkai Bus Metromini pascatabrakan dengan KRL di Kawasan Stasiun Angke, Jakarta Barat, Ahad (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menilai sulit membangun flyover di perlintasan kereta api sebidang. "Kalau kita mau semua perlintasan sebidang ini dibangun bisa ribuan, termasuk yang di perumahan, apa itu yang kita mau bangun di Jakarta?" kata Yusmada Faizal, Rabu (9/12) di Jakarta.

Pembangunan flyover di atas perlintasan kereta api sebenarnya untuk menjamin keselamatan masyarakat saat menyeberang rel. Namun ada solusi lain yakni jalur layang kereta api.

"Itu solusinya dan itu sudah ada komitmen dulu bahwa jalur lingkar dalam kereta api itu pemerintah pusat dan PT KAI," kata Yusmada.

Pada tahun ini, kata Yusmada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah membangun jalan layang di atas perlintasan kereta seperti yang di kawasan Permata Hijau. Rencananya, tahun depan pemprov akan membangun tiga tambahan jalan layang di di Jalan Panjang, Cipinang Lontar, dan Bintaro Permai.

"Itu sudah kita rencanakan dan akan memakan anggran tahun depan sekitar Rp 400 sampai 500 miliar," katanya.

Seperti diketahui, kecelakaan antara KRL dan bus Metromini kembali terjadi di perlintasan kereta api Muara Angke, Jakarta Barat. Peristiwa tersebut membuat pemprov DKI mendapat teguran dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agar segera membenahi perlintasan kereta sebidang.

"Itu memang sudah jadi prioritas utama dan sudah kita pisahkan," aku Yusmada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement