REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pilkada di Kabupaten Bandung dinilai bisa menjadi barometer kesuksesan penyelenggaraan pilkada serentak. Sebab, jumlah pemilih di kabupaten tersebut tergolong banyak, yaitu mencapai 2,5 juta orang.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, jumlah pemilih di Kabupaten Bandung paling tinggi ketimbang daerah lainnya.
Pada hari ini, Rabu (9/12), ia sudah memantau pilkada di Kota Depok dan Kabupaten Karawang. Sorenya, ia ke KPU Kabupaten Bandung di Kecamatan Margahayu untuk juga memantau penyelenggaraan pilkada. "Di sini (kabupaten Bandung) paling besar jumlahnya, makanya saya juga ke sini," tutur dia, Rabu.
Yuddy mengatakan, Indonesia menjadi negara dengan jumlah daerah yang paling banyak mengadakan pilkada serentak di tingkat dunia. Sebab, bayangkan, sebanyak 269 Kabupaten/Kota di Indonesia menggelar pilkada secara serentak pada hari ini, Rabu (9/12).
Kesuksesan pilkada serentak tidak bisa diukur dengan hanya melihat siapa calon yang menang. Keberhasilan pilkada serentak ini harus diukur berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat. Sebab, masyarakatlah yang menentukan kesuksesan pilkada serentak ini, lewat menyumbangkan hak suaranya.
Soal golput, lanjut Yuddy, merupakan hak masyarakat. Pemerintah pun tentu tidak bisa memaksakan warganya untuk 100 persen memilih. Karena itu, lanjut dia, jangan berharap tingkat partisipasinya sampai 100 persen. Paling tidak, menurut dia, tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada serentak ini di kisaran 50-70 persen.