REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur uatama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn Masassya menuturkan, BPJS Ketenagakerjaan ke depannya harus bisa mentransformasikan masyarakat kerja di Indonesia, untuk menjadi mandiri dan bermartabat.
"Itu tujuan kami. Transformasi dimulai dua tahun lalu institusi ini melakukan inovasi perubahan secara lebih baik," kata Elvyn dalam sambutannya di perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-38 BPJS Ketenagakerjaan di Raflesia Frand Ballroom Balai Kartini, Jakarta, Selasa (8/12) malam.
Acara bertema 'Upaya Optimalisasi Peran BPJS Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Pekerja' itu dihadiri sesepuh BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Kementerian, pengusaha, dan perwakilan dari serikat buruh. Elvyn menuturkan, HUT tersebut dimaknai dengan instropeksi, kontemplasi, retrospeksi terhadap apa yang telah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, dan apa yang akan dilakukan BPJS Ketenagakerjaan ke depan.
"Pada 5 Desember kemarin, tepat hari ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan. Nama BPJS ketenagakerjaan sebelumnya adalah Jamsostek. Tapi, bertransformasi tersebut, tentu bukan hanya berubah nama saja," kata Elvyn.
Dalam perubahan tersebut, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan telah melakukannya di bidang kepesertaan, investasi, IT, keuangan, SDM, dan tata kelola. "Keseluruhan itu kami rangkai dan bangun dalam peran budaya kerja dan bisnis proses yang baru," ujar dia mengakhiri.
Baca Juga: Surat Palsu BPJS Kesehatan Beredar di Semarang
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Melampaui Target
BPJS Ketenagakerjaan-BNI Kolaborasi Dongkrak Peserta Baru