Ahad 06 Dec 2015 18:37 WIB

PSI Luncurkan Gerakan Nasional #KepoinPilkada

Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengawal Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2015 yang akan digelar pada Rabu (9/12) agar berlangsung secara bersih dan berkualitas.

Ajakan itu digulirkan PSI melalui Gerakan Nasional #KepoinPilkada. Gerakan yang diluncurkan di kawasan SCBD, Jakarta pada Sabtu (5/12) itu juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas.

"Saya dan kawan-kawan PSI menginisiasi gerakan #KepoinPilkada. PSI sendiri bukan peserta Pilkada dan tidak mendukung calon kepala daerah manapun. Gerakan #KepoinPilkada memiliki dua misi," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam keterangannya, Ahad (6/12). Kedua misi gerakan #KepoinPilkada itu, kata dia, mengedukasi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas dan kritis danmengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengawal pilkada agar bersih dan berkualitas.

Menurut Grace, bergandengan tangan dengan puluhan influencer, #KepoinPilkada berperan sebagai fasilitator atau endorser bagi semua gerakan yang memiliki misi sama. "Saat ini yang sudah berkoordinasi dengan kami untuk diendorse adalah gerakan Kawal Pilkada, Change.Org dan Public Virtue Institute. Jadi semua influencer yang tergabung dalam #KepoinPilkada akan melakukan kampanye di media sosial secara serempak untuk mendukung gerakan yang sudah dijalankan oleh Kawal Pilkada, Change.Org dan PVI," papar Grace.

Tidak kurang 80 tokoh yang berkomitmen untuk mendukung gerakan #KepoinPilkada , antara lain mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, akademisi Hamdi Muluk, CEO dan Co-Founder NET TV Wishnutama, Ketua PUKAT UGM  Zainal Arifin Mukhtar, aktivis Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho, sastrawan Goenawan Mohammad, aktor Christian Sugiono, penyiar radio dan entertainer Ronald Surapradja, aktivis lingkungan Riyanni Djangkaru, novelis Ayu Utami dan sejumlah aktivis lainny.

Gerakan ini bertajuk Kepo, kata Grace, berarti bersikap kritis dan cerdas dalam menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang. "Nah sekarang kita akan memilih pemimpin yang akan menentukan nasib masyarakat, masa kita cuek. Justru kadar ke-kepoan kita harus naik 100 persen," papar Grace.

Pilkada Serentak 2015 akan memilih sebanyak 269 kepala daerah. "Ini momentum penting dalam sejarah demokrasi di  Indonesia, jika Pilkada mendatang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik, maka sebuah langkah besar bagi Indonesia 5 tahun yang akan datang," tegas Grace.

Gerakan #KepoinPilkada ini juga ingin mengajak semua kalangan untuk bicara soal politik yang tidak melulu harus di ruang seminar, workshop atau debat politik serius, namun #KepoinPilkada ini juga bisa menjadi ajang rumpi anak muda sambil kongkow dengan kawan-kawannya. Menurut dia, peduli pada Pilkada adalah hak dan kewajiban semua warga negara.

"Keran-nya sudah dibuka,maka jangan menjadi generasi yang pasif, tapi cobalah menjadi aktif berpartisipasi layaknya menjadi seorang detektif yang fokus memelototi targetnya. Yuk, Kepoin Pilkada!" cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement