Ahad 06 Dec 2015 16:32 WIB

Infrastruktur Jalan Dibangun untuk Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Rep: c12/ Red: Joko Sadewo
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.
Foto: Setkab
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan stasiun akhir di daerah Tegalluar, Kabupaten Bandung, dalam proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, disambut baik oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Pembangunan tersebut dinilai akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi menuturkan, jika stasiun akhir dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dibangun di Tegalluar, warga sekitar khususnya di Tegalluar bakal terkena dampak positifnya.

"Infastruktur di sana tentu akan jadi maju. Perekonomian di wilayah timur kabupaten Bandung juga akan tumbuh," kata dia, belum lama ini.

Erwin melanjutkan, pembangunan stasiun akhir di Tegalluar bakal berdampak pada pembangunan akses jalan menuju stasiun tersebut. Menurut dia, infrastruktur berupa akses jalan di daerah Bojongsoang, Solokanjeruk, Majalaya, Gedebage dan Cileunyi tentu juga akan ikut dibangun. "Ini stimulus untuk menaikan perekonomian masyarakat," tutur dia.

Namun, pembangunan di beberapa daerah tersebut perlu dilakukan secara terintegrasi, yakni antara Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Menurut dia, perlu ada sinergitas dari dua pemerintahan daerah itu. "Sebenarnya itu bisa terintegrasi, apalagi pemerintah pusat sudah melihat itu sebagai satu kawasan yang terintegrasi," ujar dia.

Kata Erwin, pembangunan stasiun akhir di Tegalluar itu tentu akan disesuaikan dengan pedoman tata ruang wilayah yang dimiliki pemerintah kabupaten Bandung. RTRW ini sendiri tengah disusun pemkab Bandung.

Saat ini, Erwin mengakui, kondisi di daerah dengan luas 3.500 hektare ini memang tergolong kurang produktif meski ada beberapa industri di sana. Kawasan tersebut masih terbentang persawahan yang luas, tapi juga ada beberapa perumahan yang dibangun. "Di sana memang kawasan industri tapi kurang produktif," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement