Ahad 06 Dec 2015 15:54 WIB

Jenazah Kecelakaan yang tak Utuh Disatukan Lagi di RSCM

Rep: c21/ Red: Joko Sadewo
Salah satu korban metromini vs KRL di palang pintu Stasiun Angke
Foto: istimewa
Salah satu korban metromini vs KRL di palang pintu Stasiun Angke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini korban tewas akibat tertabraknya metromini oleh kereta KRL di palang pintu Kereta Api Angke, Tambora, Jakarta Barat, mencapai  16 orang.

(Baca: KRL Tabrak  Metromini di Angke)

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan alasan membawa jenazah ke Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM) karena di sana telah ada Tim DVI Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat. "Ada di sana, jadi jenazah banyak yang tidak utuh dan bisa disatukan di sana," ujar Rudy saat meninjau lokasi kecelakaan KA dan Metromini, Ahad (6/12).

Rudy mengatakan jenazah dibawa ke RSCM untuk mengkombinasikan tubuh yang tercerai berai (post mortem dan antem mortem). Hal itu disebabkan karena banyak jenazah yang tidak utuh.

(Baca: Banyak Korban Tewas dalam Kondisi Mengenaskan)

Sementara itu, dia tidak bisa memastikan apakah korban tewas terus bertambah atau tidak. Sebab terdapat tujuh orang yang mengalami luka berat. "Semua korban tewas adalah penumpang metromini," kata Rudy.

Sementara untuk korban luka masih dirawat di beberapa rumah sakit berbeda, seperti RS Sumber Waras dan RS Tarakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement