REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini mungkin kabar gembira bagi pengguna sarana transportasi massal, transjakarta dan kereta api. Pasalnya, PT Transjakarta dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan mengintegrasikan jalur kereta dengan bus transjakarta. Rencananya angkutan pengumpan transjakarta ini bakal efektif berjalan pada awal tahuh depan.
"Jumlah total angkut penumpang 320 unit bus sedang berstandar BRT," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih, Jumat (4/12) di Jakarta.
Kosasih mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mengeluarkan SK Gubernur mengenai Penugasan Pengadaan Angkutan Umum Pengumpan oleh PT Transportasi Jakarta dan secara Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. "Sudah diatur regulasi mengenai Angkutan Umum Pengumpan ini," katanya.
Kosasih mengatakan, rencananya jalur integrasi itu bakal dibangun di stasiun dan di rute-rute ramai yang tidak memiliki jalur transjakarta. Dia mengatakan, untuk tahap pertama Angkutan Umum Pengumpan akan beroperasi dari lokasi permukiman dan sekitar terminal umum Ragunan masuk ke Koridor 6 dan ke Monas atau Dukuh Atas.
"Tahap berikutnya adalah lewat jalan Kasablanka dan menjemput para penumpang di Stasiun Tebet," tambahnya.
Selain rute di atas, ada juga rute penjemputan penumpang di Stasiun Tebet melalui jalan Rasuna Said dan jalan Kasablanka. Atau melalui area Epicentrum dan Jalan Kasablanka. Kosasih mengaku akan berkoordinasi dengan pengelola kawasan tersebut karena itu merupakan kawasan bisnis yang dikelola pihak lain.
Meski demikian, Kosasih mengaku seluruh jalur-jalur yang disebutnya masih belum pasti dan harus dibicarakan lagi dengan pihak Dishubtrans. Termasuk MRLL dan Suku Dinas setempat serta Dinas Pertamanan dan Dinas Bina Marga. "Karena kami juga harus menyediakan halte yang bisa melayani e-ticketing di lokasi-lokasi itu," katanya.