Kamis 03 Dec 2015 17:28 WIB

18 Orang Tertimbun Longsor di Bengkulu Utara

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Evakuasi jenazah korban longsor (ilustrasi)
Evakuasi jenazah korban longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU UTARA -- Hujan deras yang terjadi sejak Rabu (2/12) hingga Kamis (3/12) pagi telah menyebabkan longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Longsor terjadi dini hari tadi pukul 01.45 WIB.

"Diperkirakan sebanyak 18 orang yang sedang berada di pondok kebun tertimbun longsor hingga ketinggian lima meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Kamis (3/12).

Sebanyak 20 unit rumah semi permanen sebagai pondok kebun dan satu unit rumah permanen juga tertimbun longsor. Sebanyak 18 orang korban tersebut berada di pondok kebun untuk menunggu kebun durian. "Hingga saat ini tiga orang sudah dievakuasi dalam kondisi tewas," kata Sutopo.

Material longsor berupa runtuhan tebing berupa tanah, batu napal, dan beberapa pohon besar. Dia menyebut akses menuju lokasi cukup sulit dilakukan, apalagi material longsor cukup tebal sehingga diperlukan alat berat. BPBD Bengkulu Utara bersama TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat untuk evakuasi korban longsor. Koordinasi dan pendirian posko telah dilakukan. Pendataan masih dilakukan.

Sementara itu, longsor juga terjadi di Keluarahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Malang Jawa Timur akibat hujan deras, kemarin. Longsor menyebabkan tiga orang luka ringan dan satu rumah rusak. Penanganan darurat korban banjir dan longsor di Kota Pematang Siantar Sumatra Utara masih terus dilakukan.  

Sementara, banjir dan longsor pada Selasa (1/12) telah menyebabkan dua orang tewas, sembilan luka-luka, 22 rumah rusak berat, dan 35 rumah rusak ringan.

Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada dengan ancaman banjir, longsor, dan puting beliung. Intensitas hujan akan makin meningkat sehingga ancaman juga meningkat. Puncak hujan diperkirakan Januari 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement