Kamis 03 Dec 2015 13:39 WIB

Kapolri: Susah Sinergi Dengan KPK

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Korupsi
Foto: Antara/Andika Wahyu
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Badrodin Haiti mengungkapkan, belum ada sinergitas yang baik antara Polri dengan KPK dalam hal pemberantasan korupsi. Perbedaan kewenangan kedua lembaga penegak hukum tersebut dituding sebagai penyebabnya.

Menurut Badrodin, kejahatan korupsi melibatkan pelaku yang mempunyai kekuasaan dan kewenangan yang tidak mudah disentuh. Karena itulah KPK dan Polri harus bersinergi. Namun, tidak mudah untuk mensinergiskan KPK, Kejaksaan, dan Polri karena masing-masing lembaga memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Ia mengatakan KPK mempunyai kewenangan lebih seperti menangani kasus tanpa proses perizinan, penyadapan, dan anggaran. Sementara Polri memiliki sumber daya yang cukup banyak.  

''Kerjasama masih formalitas dan belum menyentuh substansinya. Sudah ada MoU, tapi apakah cukup? Sinergitas belum cukup hanya dengan MoU. MoU belum sepenuhnya membuat sinergi kedua lembaga ini,'' kata Badrodin, dalam konferensi nasional pemberantasan korupsi (KNPK), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/11).

Badrodin mengungkapkan, syarat agar KPK dan Polri bersinergi adalah perlu adanya komitmen dan visi yang sama. Apakah kedua lembaga tersebut berkomitmen memberantas korupsi, tanpa adanya muatan lain, seperti politik.

''Kalau ada (muatan politis), sudah jelas akan mengganggu. Harus ada saling percaya. Nah ini yang sulit. Kalau tidak ada (Komitmen bersama), jelas kerjasama hanya formalitas. Ini yang harus kita bangun, tidak hanya dengan MoU,'' ucap Badrodin.  

Oleh sebab itu, Badrodin menganggap perlu adanya interaksi kedua belah pihak. Bagaimana mungkin memahami satu sama lain, dan menyelesaikan persoalan bersama tanpa adanya interaksi.

Perlu adanya pengerjaan kasus yang dilakukan bersama meski ada beberapa hambatan. KPK punya kewenangan seperti supervisi dan pengambilalihan kasus. Sementara, Polri tidak bisa menyatukan penyidik dan penuntut umum. Penyidik polri, kata dia, posisinya yang paling lemah, sementara KPK punya penyidik dan JPU.  

''Saya harapkan ada kerjasama pengungkapan kasus besar. Ini sangat diharapkan bisa dilakukan,'' harapnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement