REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE -- Hujan lebat menyebabkan Tangse, Kabupaten Pidie Aceh Utara mengalami kebanjiran. Tak hanya itu, akibat hujan deras yang turun terus-menerus, akhirnya longsorpun datang menerpa perumahan warga.
Peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu itu sempat membuat warga sekitar kejadian panik. “Warga berbondong-bondong berlari dan sebgaian mereka menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah hunian kampung Tangse,” ungkap Manager Program Pemberdayaan Baitul Mal Hidayatullah (BMH) M Fahrurrozi dalam siaran pers, Rabu (2/12).
Fahrurrozi menambahkan, hujan yang sedemikian lebat akhirnya nampak meratakan dan merendam pemukiman warga Tangse. “Bersyukur tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut karena warga sejak melihat cuaca yang begitu mendung mereka sudah bersiap siap untuk tidak menetap di dalam rumah,” tuturnya.
Hujan yang diiringi dengan angin kencang menyebabkan tumbangnya pohon-pohon besar di sekitar pemukiman warga tergerus terbawa arus hingga menutup akses jalan. “Bahkan beberapa jalan utama lereng perbukitan kampung juga mengalami hal yang sama rusak parah dan tidak bisa dilewati kendaraan,” ujarnya.
Mengutip laporan dari desa setempat, kata Fahrurrozi, selain merambah 42 rumah warga yang kini terpenuhi lumpur berair, banyak failitas umum yang terkena dampak banjir bandang tersebut.
Sebanyak empat sungai tertutup lumpur, empat balai pengajian rusak, tiga fasilitas air bersih lenyap, tiga jembatan rusak dan terputus, 10 ruas jalan tidak dapat dilewati kendaraan, dan 50 hektar persawahan dan perkebunan warga berganti lapisan lumpur yang sangat tebal.