Rabu 02 Dec 2015 18:23 WIB

650 Personel Siaga Hadapi Banjir di Bekasi

Rep: C37/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anggota polisi mempersiapkan perahu karet saat apel kesiapan waspada bencana banjir di halaman Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/11).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota polisi mempersiapkan perahu karet saat apel kesiapan waspada bencana banjir di halaman Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Guna mengantisipasi ancaman banjir, Pemerintah Kota Bekasi bersama ratusan personel Polresta Bekasi Kota, Kodim 0507/Kota Bekasi, menggelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Banjir 2015, Rabu (2/12).

Ada sebanyak 650 personel gabungan yang tergabung dalam Satuan Tugas Siaga Banjir Kota Bekasi 2015. Personel gabungan tersebut terdiri dari 50 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, anggota Polresta Bekasi Kota sebanyak 400 orang dan TNI sebanyak 200 personel.

Kepala BPBD Kota Bekasi Herry Ismiradi menjelaskan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Kota Bekasi, titik rawan banjir masih terjadi di lima kecamatan yakni Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Medansatria.

"Ada 49 titik banjir yang tersebar di lima kecamatan, yaitu kecamatan Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Medansatria," kata Kepala BPBD Kota Bekasi, Herry Ismiradi, usai apel di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Bekasi Selatan, Rabu (2/12).

Menurut Herry, dari 49 titik banjir tersebut limpahan air berdampak terhadap daerah lain di sekitarnya. "Dampak limpahan air banjir bisa mencapai 71 titik," katanya.

Herry menjelaskan, selain menyiapkan sebanyak 650 personel, pihaknya juga telah menyiapkan 9 perahu karet dilengkapi motor penggerak, tenda, lampu sorot, jaket pelampung dan sebagainya. "Dari Kepolisian dan TNI juga menyiapkan peralatan masing-masing seperti perahu karet dan tenda yang disiagakan setiap saat," katanya.

Untuk kebutuhan logistik, lanjut Herry, BPBD Kota Bekasi telah menyediakan kebutuhan dengan kebutuhan untuk balita, anak kecil, dan lanjut usia. Antara lain seperti susu, baju, pampers, pembalut, mi instan dan sebagainya. "Kelompok ini yang biasanya diungsikan ke posko pengungsian terlebih dahulu, saat terjadi banjir," jelasnya.

Kebutuhan tersebut disiapkan dengan dana bantuan Dinas Sosial Kota Bekasi, lantaran belum adanya anggaran untuk BPBD. Sebab, pembentukan BPBD dilakukan setelah penetapan APBD 2015 Kota Bekasi.

Herry mengungkapkan, pada Rabu (2/1), personel Satgas sudah mulai bersiaga antisipasi banjir di titik-titik banjir. "Bahkan sejak dua minggu lalu, personel kita sudah membuka posko di Perumahan Pondokgede (PGP) Jatiasih untuk memantau ketinggian air Kali Bekasi di jembatan Villa Nusa Indah," kata Herry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement