Selasa 01 Dec 2015 19:30 WIB

Jakarta HIV Tertinggi, Jatim AIDS Tertinggi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari AIDS Sedunia (HAS) yang diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya merupakan momentum bagi semua pihak termasuk masyarakat untuk turun tangan bersatu melakukan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga.

Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sarsanto W Sarwono mengatakan, PKBI melakukan pendekatan membangun gerakan kesehatan berbasis masyarakat melalui Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang didirikan pada tahun 2012. Saat ini sebanyak 225 PIKM dengan 1.868 kader telah dilatih dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

(Baca: HIV-AIDS Paling Banyak Menjangkiti Pria Homoseks)

"PIKM merupakan tempat untuk sosialisasi informasi kesehatan khususnya IMS dan HIV, mengorganisir masyarakat untuk memahami HIV dan AIDS kemudian mengakses layanan kesehatan dan pendampingan kepada kelompok terdampak. Upaya PKBI membangun PIKM memperlihatkan indikator keberhasilan dalam meningkatkan perilaku sehat masyarakat," katanya, Senin, (1/12).

Ini terlihat dari munculnya beberapa kebijakan lokal secara mandiri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Kebijakan lokal ini dilakukan bersama-sama antara pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan masyarakat.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jumlah kumulatif kasus HIV di Indonesia berdasarkan data terakhir tahun 2015 telah tercatat sebanyak 167.350 dengan jumlah tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 35,8 persen. Sedangkan untuk kasus AIDS telah tercatat sebanyak 66.385 kasus dan Jawa Timur dilaporkan sebagai provinsi tertinggi yaitu 12,4 persen, di atas Papua dan DKI Jakarta.

HIV, terang dia, dapat dicegah melalui berperilaku hidup sehat. HIV dapat menular melalui hubungan seks tanpa kondom, penggunaan jarum/alat suntik yang terinfeksi HIV, dan dari air susu ibu positif HIV ke anaknya.

HIV tidak menular melalui jabat tangan, berciuman, menggunakan peralatan makan atau kerja bersama, berbagi ruangan, dan kontak sosial biasa. (Baca: Penderita HIV-AIDS di NTB Rata-Rata Usia Produktif)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement