REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Dago Bengkok terkendala sampah. Saat musim hujan beberapa bulan pertama, jumlah sampah yang masuk ke aliran sungai PLTA Dago Bengkok mencapai 3 ton per hari.
"Sampahnya kebanyakan sampah rumah tangga. Dari mulai plastik sampai berbagai bekas botol minuman," ujar Supervisor Senior PLTA Dago Bengkok Dadang Sukandar, kepada wartawan, Senin (30/11).
Menurut Dadang, PLTA Dago Bengkok memanfaatkan aliran sungai Cikapundung. Namun, sebelumnya diendapkan dulu dalam kolam pengendapan. Dadang mengatakan, akibat banyak sampah yang menyangkut kinerja PLTA menjadi berkurang. Sampah pun, membuat kualitas air menurun.
"Selain sampah rumah tangga, banyaknya sampah pasar," katanya.
Bahkan, kata Dadang, sampah tersebut bisa mengandung zat kimia yang bisa menyebabkan kerusakan mesin. Padahal, hampir semua mesin di Dago Bengkok masih manual menggunakan tenaga orang.
Sedangkan untuk sampah, kata dia, pihaknya rutin tiap pekan sekali membersihkan sampah tersebut. Nantinya, sampah tersebut dipilah-pilah. Karena, selain plastik banyak juga sampah yang besar.
Dadang menjelaskan, pada musim kering air Cikapundung yang masuk ke PLTA Dago Bengkok debitnya kurang dari 3,025 per detik. Biasanya, paling sedikit kapasitas listriknya 250 KW. "Level air, batas minimalnya 1 meter, kurang dari itu, tak boleh dioperasikan," katanya.
Saat musim hujan, kata dia, kapasitas air akan mencukupi untuk menggerakkan mesin. Biasanya, di musim hujan listrik yang dihasilkan bisa 800 sampai 900 KW. Produksi listrik di Dago Bengkok, per bulannya bisa mencapai 60 ribu KWH setiap musim basah.
Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTA) Bengkok yang terletak di daerah Dago Bandung Jawa Barat mempunyai kapasitas 3×2 Megawatt dibangun oleh pemerintah Belanda dan sudah beroperasi sejak tahun 1923.
PLTA Bengkok ini memanfaatkan aliran sungai Cikapundung untuk membangkitkan tenaga listrik yang memasok ke gardu induk Cikapundung untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Bandung Utara dan Lembang.
PLTA Bengkok berada diwilayah kerja Unit Pembangkitan Saguling PT Indonesia Power. Pembangkit ini masih beroperasi sampai sekarang dan terpelihara dengan baik.