REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Bima dan STISIP Mbojo-Bima mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada yang digelar 9 Desember 2015. Mereka juga mengajak dan mengimbau kepada calon bupati dan calon wakil bupati beserta seluruh masyarakat agar tidak melakukan politik uang.
Ketua BEM STKIP Bima Haerul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Pilkada Kabupaten Bima yang aman, damai, jujur, amanah, dan bersih. Serta mengajak kepada segenap lapisan masyarakat Kabupaten Bima untuk memilih bupati dan wakil bupati Bima sesuai dengan kata hati tanpa ada paksaan dari pihak manapun. “Juga menghimbau kepada seluruh pegawai negeri sipil untuk tidak melakukan politik praktis,” ujar Haerul, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11).
BEM STISIP Mbojo-Bima Ludiansyah menambahkan, sudah saatnya Kabupaten Bima menutup lembaran lama dan akan segera membuka lembaran baru dalam dinamika perpolitikan melalui pilkada serentak pada 9 Desember 2015 yang akan datang. Pilkada, kata dia, tidak hanya dimaknai sekedar euforia politik dan ajang perebutan kursi kekuasaan dan berakhir pada membagi-bagi kekuasaan, Tapi, atas dasar kesadaran tinggi masyarakat Kabupaten Bima ada yang lebih jauh penting pada moment pilkada ini adalah memilih dan memilah pemimpin daerah kabupaten Bima yang lebih baik sehingga pembangunan daerah melalui program unggul dapat tercapai. “Tentunya memilih bukan karena intimidasi, pemaksaan, apalagi karena adanya suap menyuap,” ujarnya.