Senin 30 Nov 2015 07:24 WIB

Pelabuhan Dinilai Harus Punya Konsep Baru

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Ahad (15/11)
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar Kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Daniel M Rosyid mengatakan konsep baru pelabuhan harus dikembangkan karena bagian dari diversifikasi pelabuhan.

"Konsep pelabuhan baru merupakan bisnis perdagangan, sekaligus solusi bagi area dengan kawasan industri yang ramah lingkungan, sehingga perlu terus dikembangkan," kata Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Ahad (30/11).

Ia menegaskan pembangunan pelabuhan jangan dipusatkan di Pulau Jawa karena pelabuhan luar Jawa justru lebih potensial dan strategis.

"Jika pemerintah tidak bergegas membangun pelabuhan baru, maka jangan disalahkan kalau asing akan masuk ke Indonesia dan membangun pelabuhan di luar Jawa, karena justru tempat di luar Jawa sangat strategis bagi kapal-kapal untuk bersandar," katanya.

Ia mencontohkan, perusahaan perkapalan asal Jerman tertarik membangun pelabuhan di Lombok dengan nilai investasi jutaan dolar Amerika Serikat (AS). Pembangunan pelabuhan tersebut diperkirakan akan menyerap dua ribu tenaga kerja dan menguntungkan bagi warga setempat.

"Dulu pemerintah sempat memberikan solusi Jembatan Selat Sunda (JSS), namun anggaran yang tersedia dari kapasitas fiskal hanya digunakan untuk Trans-Sumatra," terangnya.

Padahal, menurutnya, Sumatra lebih cocok dibangun infrastruktur berbasis rel, bukan jalan tol.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement