Ahad 29 Nov 2015 15:48 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Deklarasi Senayan 2015 untuk Kemerdekaan Palestina

Rep: C35/ Red: Ilham
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)
Foto: EPA/Abed Al Hashlamoun
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asia Pasific Solidarity for Palestine (Aspac) Saiful Bahri bersama berbagai NGO, ulama nasional serta sejumlah artis dan desainer nasional melakukan Deklarasi Senayan 2015. Ini merupakan deklarasi kemanusiaan untuk rakyat Palestina dalam rangka Palestine solidarity Day 2015.

Hadir dalam deklarasi ustaz Bachtiar Nasir dan Habiburrahman el Shirazy. Sementara sejumlah artis adalah Melly Goeslow, Zaskia Sungkar, dan Irwansyah. Sedangkan berbagai NGO yang terlibat diantaranya KNRP, PKPU, RZ, FSLDK, MP 4 Palestine, Spirit of Aqsa, Adara Relief International, Palestinaku, Mathlaul Anwar, dan lain sebagainya.

Deklarasi ini berawal dari keputusan membagi wilayah Palestina oleh PBB berdasarkan resolusi PBB Nomor 181 pada 29 November 1947. Keputusan tersebut diambil setelah melewati voting yang diikuti 56 negara anggota PBB. Sebanyak 33 negara mendukung, 13 negara menolak, dan 10 negara abstain. Isi resolusi tersebut adalah membagi wilayah Palestina ke dalam tiga wilayah.

Wilayah kekuasaan Arab-Palestina, wilayah kekuasaan Yahudi, dan wilayah yang meliputi kota Al-Quds dan Baet Lahem di bawah kendali internasional. Implementasi dari resolusi tersebut bahwa Palestina dipaksa untuk menyerahkan 55 persen wilayahnga untuk dijadikan negara Israel. Secara rinci, wilayah yang diberikan kepada Yahudi dimulai dari Usdud hingga Haifa, terkecuali kota Yaya.

Kemudian seluruh bagian padang pasir Negev, terkecuali kota Beersheba juga menjadi milik Yahudi. Lalu sebagian wikayah yang berbatasan dengan Mesir. Warga Palestina yang tinggal di eilayah tersebut diusir. Sementara wilayah yang diduduki Yahudi sebelum pemberlakuan resolusi ini tetap dijadikan wilayah teritorial Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement