Ahad 29 Nov 2015 11:59 WIB

Menteri Pariwisata: Akan Ada 7 Otorita Pariwisata

Rep: Nasihin Masha/ Red: Maman Sudiaman
Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arif Yahya, dan Menteri Perindustrian Saleh Husein berfoto di atas bukit di Pulau Rinca dengan latar belakang pemandangan Teluk Loh Buaya, Ahad (29/11).
Foto: Nasihin Masha/Republika
Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arif Yahya, dan Menteri Perindustrian Saleh Husein berfoto di atas bukit di Pulau Rinca dengan latar belakang pemandangan Teluk Loh Buaya, Ahad (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, dari sepuluh tujuan wisata utama selain Bali, pemerintah akan membentuk semacam badan otorita untuk mengelola tujuh kawasan wisata. "Namanya Badan Pengelola Pariwisata Terpadu," katanya, Ahad (29/11).

Menteri Pariwisata datang ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hadir pula Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli dan Menteri Perindustrian Saleh Husein. Saleh adalah menteri asli NTT.

Tujuh otorita itu adalah Danau Toba (Sumut), Tanjung Klayang (Belitung), Borobudur dan sekitarnya (Jateng dan Yogyakarta), Bromo dan sekitarnya (Jawa Timur), Labuan Bajo, Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Kepulauan Seribu (Jakarta). Sedangkan tiga kawasan wisata lainnya akan dikelola sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tiga kawasan itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (NTB), dan Morotai (Maluku Utara).

Arif Yahya mengatakan otorita itu hanya bertanggung jawab pada tiga infrastruktur dasar saja. Yaitu jalan, listrik, dan air. "Sisanya oleh swasta," katanya.

Otorita ini sudah terbentuk pada kwartal pertama tahun 2016.

Foto: Wisata Lombok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement