Jumat 27 Nov 2015 08:29 WIB

Kabupaten Bandung Masih Kekurangan Dokter

Rep: c12/ Red: Bilal Ramadhan
Dokter (ilustrasi)
Foto: pixabay
Dokter (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung hingga kini masih kekurangan tenaga dokter di sejumlah puskesmas. Kondisi ini membuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang begitu maksimal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi menuturkan, idealnya tiap puskemas dengan rawat inap itu memiliki lima dokter. Sedangkan puskemas tanpa rawat inap idealnya mempunyai tiga dokter.

"Jadi total kebutuhan dokter kita itu sekitar 206 dokter. Nah sekarang baru 151 dokter," ujar dia, Kamis (26/11) kemarin.

Kata dia, untuk Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan sendiri mengacu pada Permenkes nomor 75 tahun 2014. Saat ini, di Kabupaten Bandung, satu dokter di puskesmas ataupun di rumah sakit masih melayani 12 ribu warga.

Padahal, berdasarkan perbandingan antara dokter dengan jumlah warga di suatu daerah, seharusnya satu dokter itu melayani 5.000 warga. Kendati begitu, jika dihitung dengan melibatkan dokter swasta yang membuka praktek sendiri, maka saat ini satu dokter di Kabupaten Bandung melayani 7.000 warga.

Karena itu, Kustijadi juga ingin agar dokter yang membuka praktek sendiri turut melaksanakan program pemerintah. "Apalagi jumlah dokter di sebuah daerah tentu memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat," kata dia.

Selain itu, Kustijadi juga berharap agar puskesmas dapat menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga bisa memenuhi ketercukupan tenaga dokternya masing-masing. Dengan demikian, menurut dia, ketergantungan terhadap APBD ataupun APBN pun bisa terkurangi.

Melalui BLUD ini, puskemas atau lembaga pelayanan kesehatan pemerintah lainnya juga dituntut untuk bisa lebih mandiri dalam merekrut tenaga-tenaga dokternya. "Bagaimana bangsa ini mampu maju mandiri. Sehingga harapannya bisa membuat masyarakat meningkat produktifitasnya karena sehat," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement