Kamis 26 Nov 2015 23:18 WIB

Ganjar Optimistis Penyerapan Anggaran 90 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) mengajar sejumlah siswa di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/11).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) mengajar sejumlah siswa di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis penyerapan anggaran di provinsi Jateng mencapai 90 persen sampai akhir tahun. Saat ini, penyerapan anggaran masih di kisaran 80 persen.

Secara nasional, penyerapan anggaran transfer daerah mashih rendah. Hingga November 2015, penyerapan anggaran transfer daerah masih sangat rendah, sehingga menyisakan Rp 259 triliun dana mengendap yang belum terpakai.

"Kalau provinsi sih oke tapi di beberapa kabupaten kayak Rembang dan Jepara itu kemarin masih sedikit sekali karena masalah hukum, kita butuh pengertian dan pemahanan," ucapnya kepada Republika seusai menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di JCC Senayan, Selasa (24/11) malam.

Menurutnya, Pemprov Jateng bergerak aktif untuk membantu pemerintah kabupaten dalam mempercepat penyerapan anggaran.  Ada beberapa kabupaten yang diberikan bantuan untuk melaksanakan lelang tapi akhirnya gagal lelang. Sehingga prosedur lelang sampai gagal lelang perlu diatur.

Ganjar mengaku telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo terkait penyerapan anggaran di Jawa Tengah. Dia juga menyampaikan kendala penyerapan anggaran termasuk persoalan hukum kepada Presiden Jokowi.

Dia juga mengingatkan kepada SKPD Jateng agar tidak takut dalam membelanjakan anggaran asal tidak melanggar hukum. "Soal penegakan hukum bisa kita tenangkan istilah saya, jangan takut, yang pentging jangan nyolong jangan terima gratifikasi," ungkapnya.

Di sisi lain, Ganjar mengakui pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sangat terpengaruh kondisi ekonomi global dan nasional. Namun, hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah selalu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Dia meminta pemerintah segera membelanjakan anggaran untuk pembangunan agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement